Dampak Kunjungan Jokowi ke Natuna, Kapal Cina Keluar dari ZEE Indonesia

Berdasarkan instruksi Presiden Jokowi pengamanan di Natuna tetap dilakukan. TNI akan tetap melakukan operasi yang bersifat rutin.

Dampak Kunjungan Jokowi ke Natuna, Kapal Cina Keluar dari ZEE Indonesia
Foto dok. setkab.go.id

MONITORDAY.COM - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Sisriadi mengatakan saat ini kapal-kapal Cina telah keluar dari Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEE) Indonesia, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. 

Ia menduga hal tersebut terjadi sejak Presiden Jokowi mengunjungi daerah tersebut, pada Rabu (8/1) yang dinilai sebagai sebuah pesan agar Cina segera hengkang.

"Saya kira itu dibaca dengan cermat oleh Beijing dan kapal-kapal nelayan yang diback up oleh kapal coast guard mereka dalam hal ini kapal pemerintah, sudah meninggalkan ZEE," ujar Sisriadi, di Jakarta, Kamis (9/1).

Berdasarkan instruksi Presiden Jokowi pengamanan di Natuna tetap dilakukan. TNI akan tetap melakukan operasi yang bersifat rutin. "Untuk intensitasnya kami melihat perkembangan situasi taktis di lapangan," ujar Sisriadi.

Lebih lanjut, eks Kepala Dinas Penerangan TNI AD ini mengatakan, setelah situasi sudah aman maka TNI akan kembali fokus pengamanan di seluruh wilayah perairan Indonesia.

"Kemarin itu fokus dan intensitas kita arahkan ke Laut Natuna Utara, karena operasi rutin itu dilakukan di seluruh wilayah perairan Indonesia. Jadi tidak hanya di Laut Natuna," tandasnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dalam rangka melakukan kunjungan kerja, pada Rabu (8/1). Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan bahwa Natuna merupakan bagian dari NKRI. Ia mengatakan, natuna sebagai daerah teritorial Indonesia, dan tidak ada tawar-menawar soal kedaulatan.

"Saya ingin memastikan dan memberitahukan bahwa Kepulauan Natuna adalah teritorial kita yang masuk dalam NKRI. Apalagi yang harus dipertanyakan gak ada, dan namanya kedaulatan tidak ada tawar menawar untuk kedaulatan kita," tegas Jokowi, usai bertemu nelayan dalam kunjungannya.

Jokowi mengungkapkan, Natuna mempunyai satu pemerintahan sendiri, dan masuk dalam salah satu dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa Natuna saat ini dihuni oleh belasan ribu orang penduduk warga negara Indonesia. 

"Di sini penduduknya ada 18.000 orang, ada bupati, gubernur. Jadi jangan sampai ada yang justru kita sendiri bertanya dan meragukan," terangnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, sampai saat ini tidak ada kapal daru negara asing yang masuk ke wilayah teritorial Indonesia. Ia menambahkan, adapun kapal asing yang masuk hanya lewat di zona ekonomi eksklusif Indonesia. 

"Itu lewat semua kapal bisa, tapi hati hati kalau dia nyuri ikan baru itu diusir atau ditangkap, tapi itu tidak masuk dalam teritorial Indonesia," tandas Jokowi.