China Diminta Kooperatif, WHO Mulai Bongkar Dalang Penyebar Covid-19

MONITORDAY.COM - Pemerintah Cina didesak untuk lebih kooperatif selama investigasi terkait asal-usul wabah corona.
Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, meminta Beijing lebih transparan dan membuka akses data.
Dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, Tedros mengaku pihaknya tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran laboratorium yang memicu wabah corona di Wuhan pada Januari 2019.
Menurutnya, bantahan terkait tuduhan tersebut bersifat "prematur.”
Pernyataan Tedros bergeser dari haluan kebijakan WHO yang selama ini cendrung menghindari konfrontasi dengan Beijing. Dia mengimbau agar Cina bersikap lebih kooperatif dalam penyelidikan.
"Kami berharap akan ada kerjasama yang lebih baik untuk mengungkap apa yang terjadi,” kata Tedros seperti dilansir dari AFP, Kamis (22/7/2021).
Sebelumnya, laporan dari healthgrid bahwa dr. Li-Meng Yan, ahli virus yang melarikan diri dari Hong Kong, dalam wawancara “Loose Women” pada bulan September 2020 silam, mengaku bahwa Covid-19 berasal dari di Lab Wuhan China. lab tersebut dikendalikan oleh pemerintah Tiongkok yang dicurigai untuk kepentingan tersembunyi.
Li-Meng Yan yang terus lantang mengatakan prihal asal usul virus corona membuat Pemerintah Tiongkok memburunya.
Pada awal pandemi melanda, Li-Meng Yan dari tempat persembunyiannya dengan lantang mengatakan jika virus corona baru penyebab Covid-19 bukan alamiah, tapi karena dibuat dan sengaja dibuat di laboratorium.
Tak hanya itu yang diungkap oleh Li-Meng Yan mengenai Covid-19.
Li-Meng Yan juga dilaporkan telah menerbitkan tiga laporan tentang asal-usul virus corona yaitu 2 laporan di 2020 dan satu pada 2021.
Dalam laporan Li-Meng Yan pada tanggal 31 Maret 2021, dia bersikeras bahwa Covid-19 adalah “produk dari program senjata biologis dari pemerintah Partai Komunis Tiongkok (PKT), jaringannya tidak hanya mencakup ilmuwan Partai Komunis China tetapi juga ilmuwan dan organisasi luar negeri tertentu."
Mengenai apa yang diungkapkan, belum lama Li-Meng Yan dengan tegas mengatakan jika ada yang lebih tahu mengenai Covid-19 sebenarnya, yaitu pakar penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci .
Menurut Li-Meng Yan, email dari pakar penyakit menular Amerika Serikat, Anthony Fauci telah membuktikan bahwa dirinya benar selama ini.
Li-Meng Yan mengatakan kepada Newsmax bahwa email Fauci berisi “banyak informasi berguna” yang menunjukkan bahwa dia tahu lebih banyak daripada yang telah diungkapkan.
“Mereka memverifikasi pekerjaan saya sejak awal, bahkan dari Januari lalu, bahwa orang-orang ini tahu apa yang terjadi, tetapi mereka memilih untuk bersembunyi demi Partai Komunis China dan untuk keuntungan mereka sendiri,” Jelas Li-Meng Yan mengacu pada pekerjaan yang dilakukan oleh Institut Virologi Wuhan.
“Dia (Anthony Fauci) tahu semua hal ini,” ujar Li-Meng Yan.
“Dr. Fauci bahkan kembali ke 1 Februari tahun lalu segera menyadari bahwa akan ada eksperimen gain-of-function yang terlibat dalam virus Covid-19," tegas Li-Meng Yanmenegaskan.
Li-Meng Yan bahkan menyebut Anthony Fauci pasti takut lab Wuhan melakukan eksperimen.
Akan tetapi lebih khawatir untuk tidak memberitahukan hal ini kepada publik.
Intinya, Li-Meng Yan ingin dunia tahu jika email pakar penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci membuktikan bahwa dia benar selama ini.