Cerita Muchlas Rowi Saat Terpapar Covid-19, Sempat Down hingga Menulis Buku

Cerita Muchlas Rowi Saat Terpapar Covid-19, Sempat Down hingga Menulis Buku
Muchlas Rowi.

MONITORDAY.COM - Covid-19 sudah hampir satu tahun mewabah di Indonesia. Sudah ratusan ribu orang terpapar dan puluhan ribu meninggal dunia akibat virus ini, namun disamping itu banyak juga cerita di balik kesembuhan orang-orang yang telah dinyatakan positif.

Founder Monday Media Group Muchlas Rowi merupakan satu dari sekian banyak orang yang telah berjuang untuk sembuh dari Covid-19. 

Dalam diskusi virtual Kopi Pahit bertajuk "Kehidupan Kedua, Kisah Perjuangan Para Penyintas Covid-19", Sabtu (23/1/2021), Muchlas menceritakan betapa dirinya tidak pernah menyangka akan terpapar Covid-19.

Hal itu karena dia merasa orang yang taat protokol kesehatan. selalu pakai masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan, bahkan hal itu telah dilakukan dengan upaya yang terbaik. Selain itu dia juga termasuk orang yang selalu menjaga kesehatan dan konsumsi vitamin.

"Saya selalu pakai masker medis, karena masker-masker biasa saya kurang yakin, saya juga selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan dan sebagainya, bahkan saya juga ketika ada makan bersama selalu minta meja sendiri untuk menjaga jarak. Jadi saya tidak pernah menyangka awalnya," ungkapnya.

Muchlas mengungkapkan, sebelum dinyatakan positif Covid-19 dirinya sempat mengalami demam tinggi di malam hari, karena itu keesokan harinya memutuskan untuk tes PCR untuk memastikan.

Saat dinyatakan Positif Covid-19, Muchlas mengaku secara psokologis mentalnya sempat down karena membayangkan dampaknya akan parah seperti kabar-kabar yang diketahuinya setiap hari melalui media.

"Setiap hari melihat berita banyak korban meninggal, kemudian juga di grup-grup WA banyak yang ngirim berita orang meninggal karena Covid, ini yang membuat saya down, perasaan saya tinggal menghitung hari," kata dia.

Banyak gejala yang dirasakan Muchlas saat itu, demam dan panas tinggi, mengalami batuk parah, hingga kehilangan penciuman. Meski begitu dia memutuskan untuk tidak kerumah sakit dan hanya melakukan isolasi mandiri di rumah. 

"Istri saya yang kebetulan seorang dokter menyarankan agar tidak ke rumah sakit. cukup isolasi mandiri di rumah dengan menkonsumsi Obat," ucap dia.

Sang istri, yang saat itu juga dinyatakan positif Covid-19 menjadi penguat mental Muchlas saat dirinya mengalami mental down. Muchlas mengungkapkan bahwa istrinya lah yang meyakinkan dirinya bahwa hal ini merupakan suatu ujian yang bisa dihadapi bersama. 

"Saat itu saya meyakinkan diri untuk sembuh dan melakukan upaya-upaya agar saya bisa sembuh," tutur Muchlas, yang juga Komisaris Independen PT Jamkrindo itu.

Selama melakukan isolasi mandiri di rumah, sang istri juga yang merawat dan memberikan obat untuk dirinya hingga sampai di hari ke tujuh gejala-gejala yang dirasakan sebelumnya mulai menghilang.

"Saya di situ mengkonsumsi obat-obat yang direkomendasikan, serta juga ada obat-obat herbal yang saya konsumsi sampai saya sudah merasa cukup sehat," ungkap dia.  

Menulis Buku 'Dari Jendela Rumah'

Selain sang istri, dukungan dari kerabat dan teman-teman juga dirasakan sebagai penguat dirinya untuk sembuh. Banyak teman-teman Muchlas setelah mengetahui dirinya positif Covid-19 mengirimkan obat ke rumah tempatnya isolasi.

Selain mengirimkan obat, teman-temannya juga ingin menjenguk dirinya di rumah. Namun karena dikhawatirkan menularkan virus, Muchlas terpaksa untuk tidak bisa menerima mereka.

"Namun ada juga teman yang datang ke rumah. Meski begitu mereka tidak saya temui langsung, namun bertemu dari balik jendela lantai dua rumah saya. Jadi Setiap orang yang ketemu saya sapa lewat jendela," ungkapnya.

Hal itu yang menjadikan inspirasi baginya untuk menulis buku berjudul "Dari Jendela Rumah", di mana dalam buku itu menceritakan bagaimana dirinya bersama sang istri berjuang untuk sembuh dari Covid-19 dan melihat dunia luar dari balik jendela rumahnya.

Pesan Untuk Tetap Waspada

Setelah 14 hari isolasi dan dirawat mandiri di rumah, dia kembali tes dan dinyatakan negatif. Muchlas mengaku setelah sembuh mulai meningkatkan pola hidup sehat, seperti tidur teratur, dan mengkonsumsi obat-obat herbal.

Dia berpesan agar seluruh masyarakat terus waspada terapkan protokol kesehatan secara baik, dan tentunya selalu menjaga keshatan, dan meningkatkan imunitas.

Selain itu, Muchlas menambahkan bahwa kepercayaan agama juga menjadi penguat dirinya untuk sembuh. Karena itu selain imunitas, dia juga berpesan agar masyarakat terus memperkuat iman dan ibadah kepada tuhan. 

Dia menegaskan, upaya-upaya tersebut wajib dilakukan karena Covid-19 merupakan virus yang tidak terlihat dan tidak akan menyangka akan menjangkit di mana dan kepada siapa. 

"Kita tidak pernah tahu, mungkin kita tinggal menunggu giliran untuk terpapar, jadi selalu waspada, harus jaga kesehatan, jaga iman dan imun," demikian kata Muchlas Rowi.