Catatan Merdeka Meraih Asa

MONITORDAY.COM - Harapan menjadi salah satu alasan sekaligus elemen penting untuk terus hidup dan berjuang. Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung untuk kedua kalinya dalam suasana pandemi. Setelah hantaman gelombang pandemi yang sangat dahsyat pada Juli 2021, Indonesia mulai bernafas meski angka kematian harian masih relatif tinggi.
Indonesia belum merdeka dari pandemi hingga bulan Kemerdekaan ini. Meski Pemerintah masih menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat namun pelonggaran semakin terlihat dalam kebijakan dan implementasinya. Aktivitas ekonomi semakin terlihat menggeliat. Termasuk di Jakarta yang menunjukkan kondisi yang membaik dari waktu ke waktu.
Hampir dua tahun kemerdekaan kita telah terenggut oleh pandemi. Umat manusia dipaksa berjuang habis-habisan melawan musuh yang sangat kecil bernama virus corona. Di sisi lain manusia harus melawan kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat, ceroboh, tidak taat prokes dan egois. Manusia dan utamanya para elit harus lebih pro-sains dan memiliki mindset yang terbuka.
Dampak pandemi dapat mengancam ketahanan nasional kita dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ketika pandemi menghantam, Indonesia termasuk yang paling banyak menanggung kerugian dalam pendidikan. Learning Loss atau kehilangan belajar karena ketidaksiapan dalam menyelenggarakan pembelajaran daring bukan isapan jempol.
Pandemi juga memaksa orang bekerja dari rumah. Masalah ekonomi muncul. PPKM yang terpaksa diberlakukan mencekik mata pencaharian rakyat. Banyak usaha harus gulung tikar.
Berdasarkan publikasi World Economic Outlook bulan Juli 2021, perekonomian global tahun 2022 diperkirakan berangsur pulih dan tumbuh sebesar 4,9 persen.
Pertumbuhan yang tinggi terutama pada negara berkembang yang diperkirakan akan mampu tumbuh mencapai 5,2 persen. Sejalan dengan prospek membaiknya ekonomi global, pemulihan perekonomian Indonesia di tahun 2022 akan lebih kuat pada rentang pertumbuhan 5,0-5,5 persen.
Risiko ketidakpastian terutama yang berasal dari perkembangan pandemi Covid-19 masih akan menjadi faktor yang harus diantisipasi di tahun 2022. Kebijakan penanganan Covid-19 akan dioptimalkan secara komprehensif dengan program vaksinasi yang diakselerasi seluas-luasnya serta memperkuat penerapan protokol kesehatan diharapkan mampu meningkatkan confidence masyarakat untuk melakukan aktivitas sosial ekonomi.
Tantangan global perubahan iklim juga semakin terlihat nyata. Prediksi akan tenggelamnya Jakarta dalam waktu 10 tahun sebagaimana diungkap NASA menjadi ancaman serius. Ongkos ekonomi untuk menangani isu ini juga tak sedikit. Upaya untuk mendorong energi hijau dan pembangunan yang bijak dan pro-lingkungan tak bisa ditawar lagi. Semua itu perlu ongkos dan kita tak akan membiarkan anak cucu kita yang harus membayarnya.