BUMN Selenggarakan dan Dukung Festival Kebudayaan di Bandara

BUMN Selenggarakan dan Dukung Festival Kebudayaan di Bandara
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau kegiatan festival budaya Indonesia di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali (dok: istimewa)

MONITORDAY.COM - Pekan ini, suasana di Bandara Soekarno Hatta, Banten dan Bandara Ngurah Rai, Bali semarak dengan festival seni budaya. Lantaran Kementerian BUMN tengah mendorong kegiatan seni budaya seirama dengan pandemi yang mulai mereda. Keragaman budaya Indonesia ditampilkan dengan segala keunikannya.

Menteri BUMN Erick Thohir hadir untuk membersamai para seniman menggelar sejumlah atraksi kesenian di Bandara Ngurah Rai pada (10/6/2002). Bandara adalah pintu masuk atau serambi yang menampilkan wajah Indonesia, Wajah yang optimis untuk bangkit dan bergerak memulihkan kembali aktivitas di tengah harapan untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Kunjungan para wisatawan asing merangkak di angka 30 persen dibanding sebelumnya. Sementara wisatawan lokal sudah kembali di angka 70 persen. Para pelancaong itu sangat mengapresiasi festival budaya ini bisa berjalan kembali.

Para pegiat seni di Bali gembira. Demikian juga mereka yang berkesempatan tampil di Bandara Soetta. Gairah dan optimisme tertangkap kuat dari wajah para seniman dan pendukung acara. Setelah dua tahun pandemi yang menghalangi berbagai pertunjukan seni. Dukungan banyak pihak termasuk BUMN tentu sangat berarti bagi mereka.

Upaya BUMN ini sudah dimulai sejak sebelum pandemi. Awal Januari 2020 BUMN melakukan terobosan dengan mencanangkan Bandara atau Airport sebagai etalase kebudayaan. Kegiatan kebudayaan digelar beberapa kali dalam seminggu di titik keramaian bandara. Para penumpang yang datang dan akan pergi mendapatkan sajian yang eduatif, informatif, sekaligus menghibur mereka. 

 Apa yang dilakukan Erick dan jajarannya senafas dengan arahan Pemerintah. Presiden Joko Widodo memberi arahan agar BUMN dan swasta mendukung kegiatan seni budaya. Dukungan pembiayaan kegiatan seni budaya sangat diperlukan. Banyak kegiatan seni yang memerlukan sponsor karena pemasukan dari penjualan tiket semata tidak mencukupi biaya produksi.

 “Seni budaya adalah akar pembangunan kualitas manusia di negeri ini.” kata seniman Butet Kertaradjasa mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo usai mereka bertemu pada Februari silam.

Pada akhir Mei 2002 dalam sebuah kesempatan, Jokowi kembali menegaskan dukungannya pada kegiatan seni budaya. Presiden melihat pentingnya memperhatikan nasib seniman sekaligus upaya merawat seni budaya.

"Sudah dua tahun ini vakum, tidak ada kegiatan, dan saya harapkan, setelah pandemi bisa kita kendalikan. Kita harapkan aktivitas itu bisa dimulai lagi. Seni tradisi, seniman rakyat, wayang orang, reog, ketoprak, semuanya harus hidup kembali dalam rangka merawat, memelihara seni budaya kita," kata Jokowi.