BUMN Krakatau Steel Bangun Pabrik Baja Berkapasitas Raksasa

MONITORDAY.COM - Klaster 10 juta ton per tahun kapasitas produksi industri baja di Cilegon ditargetkan akan terealisasi di tahun 2025. Dan langkah menuju pencapaian target tersebut dimulai dengan satu langkah besar har ini dengan meresmikan salah satu fasilitas produksi di lingkup PT Krakatau Steel Tbk.
Kini BUMN baja ini semakin sehat dan kembali bangkit untuk memenuhi kebutuhan pasar dan bersaing dengan produk baja impor yang selama ini membanjiri Indonesia. Krakatau Steel atau KS adalah legenda pabrik baja milik Pemerintah yang menjadi kebanggaan bangsa. Dengan pabrik yang mampu memproduksi hingga 1,5 juta ton per tahun maka secara bertahap target itu akan dicapai.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Banten dalam rangka kunjungan kerja, Selasa (21/09/2021) pagi. Melalui Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kepala Negara bersama rombongan lepas landas menuju Kota Cilegon, dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU, sekitar pukul 08.15 WIB.
Presiden meninjau sekaligus meresmikan Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Presiden menyampaikan bahwa walaupun di masa pandemi, proses transformasi BUMN tetap harus kita lakukan. Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menyampaikan bahwa pembentukan holding dan subholding sampai dengan pembentukan klaster-klaster industri strategis.
Transformasi BUMN menjadi keharusan agar BUMN-BUMN kita ini menjadi BUMN yang kelas dunia, yang semakin profesional, yang semakin kompetitif, yang semakin menguntungkan, untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat dan membuka semakin banyak lapangan pekerjaan di negara kita, serta berkontribusi lebih besar pada pendapatan negara. PT Krakatau Steel juga terus melakukan transformasi dan terus melakukan restrukturisasi.
Produk yang dihasilkan sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh industri-industri lain. Sehingga mengurangi semakin banyak impor kita dari negara-negara lain dan merupakan salah satu pilar penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia, karena konsumsi baja kita sangat besar.
Bukan hanya karena pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan industri yang lainnya, yang nanti juga membutuhkan baja, utamanya industri otomotif. Dan selama lima tahun terakhir, kebutuhan baja kita meningkat hingga 40 persen.
Peresmian Hot Strip Mill #2 dari PT Krakatau Steel yang menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja dan hanya ada dua di dunia, pertama di Amerika Serikat dan yang kedua di Indonesia, yaitu di Krakatau Steel.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun, merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. Produksinya akan terus kita tingkatkan hingga nanti mencapai 4 juta ton per tahun. Dengan beroperasinya pabrik ini, kita akan dapat memenuhi kebutuhan baja dalam negeri.
Momentum ini sangat berharga karena akan menghemat devisa Rp29 triliun per tahun, ini angka yang sangat besar sekali. Saya pesan, agar kualitas produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk impor, bisa memenuhi kebutuhan dunia industri kita, di negara kita.