BPK Beberkan Adanya Realisasi Bansos Tak Sesuai Target Sasaran Masyarakat

MONITORDAY.COM - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan, adanya temuan realisasi bansos di tahun anggaran 2020 yang tidak sesuai target sasaran masyarakat, dan belum kembali ke kas negara.
BPK merincikan terdapat sisa saldo program sebanyak Rp 821,09 miliar yang belum dikembalikan pada kas negara, yang merupakan program sembako yang tidak dimanfaatkan oleh 1.614.831 keluarga penerima manfaat (KPM).
Selanjutnya dana bansos Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 96.483 Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tak dapat didistribusikan kepada KPM sebesar Rp 91,34 miliar, namun belum disetorkan ke kas negara.
Terus ada sebanyak 959.003 KKS yang tidak dapat didistribusikan kepada KPM bantuan Program Sembako. Diketahui saldo yang ada di dalam KSS tersebut belum disetorkan ke kas negara sebesar Rp 519,32 miliar.
Yang terakhir sisa dana bansos tunai (BST) sebesar Rp 51,71 miliar juga belum disetor ke kas negara, jadi total dana bansos 2020 yang belum kembali ke kas negara berjumlah 1,5 triliun.
Tak hanya itu saja, BPK juga membeberkan adanya data identitas penerima bansos PKH pada setiap tahap atau bulan penyaluran dengan NIK ganda sebanyak 748.505 KPM sebesar Rp 240,98 miliar.
Terdapat pula penyaluran bansos kepada KPM bermasalah sebesar Rp 273,29 miliar dan terdapat 499.290 KPM PKH yang belum memanfaatkan bantuan sosial yang diterima sebesar Rp 495,87 miliar.
Terkait hal tersebut, BPK memberikan rekomendasi kebijakan untuk Menteri Sosial agar melakukan validasi dan pemutakhiran by name by address (BNBA) secara lebih optimal sebagai dasar penetapan keputusan KPM PKH dan data bayar.