BNPT Duga Ada Relasi Taliban dengan Kelompok Garis Keras Indonesia

BNPT Duga Ada Relasi Taliban dengan Kelompok Garis Keras Indonesia
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar/Net

MONITORDAY.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, menyatakan bahwa laporan intelijen telah menemukan adanya kemungkinan relasi antara Taliban dengan kelompok garis keras di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat RI, pada Rabu (15/9).

"Dugaan ini muncul karena adanya provokasi suatu kelompok untuk kembali memberangkatkan (sebagai mujahid) karena memiliki sejarah di sekitar tahun 80an yang berkaitan dengan Ali Imron, Hambali, Imam Samudra yang lahir di Afghanistan," kata Boy, dalam siaran pers, dikutip Kamis (16/9/2021).

Boy menegaskan, BNPT tidak melihat Taliban sebagai entitas terkait dengan agama tertentu. Hal itu merujuk pada sejarah Taliban yang pernah tercatat menjadi organisasi yang terlarang.

"Sesuai dengan resolusi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada dewan keamanan PBB Nomor 1267 Taliban masuk kelompok terlarang bersama dengan Al-Qaeda, dan ISIS," Kata Komjen Boy.

Oleh Karena itu, Mantan Kadiv Humas Polri itu berharap kembalinya taliban ke tampuk pemerintah jangan sampai dijadikan sebagai role model bagi masyarakat (terkait aksi kekerasannya).

“Tentu kita bersama dengan seluruh Kementerian dan Lembaga berupaya agar melakukan kontra yang tepat terhadap hal-hal ini dan kemudian memberikan pemahaman kepada masyarakat kita untuk dapat secara bijak dan kemudian tidak salah dalam menentukan pilihan," kata Boy Rafli.