Biden Prediksi Jakarta Tenggelam, Ganjar Sebut DKI Masih 10 Tahun Lagi, Beda Halnya dengan Jateng

MONITORDAY.COM - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memprediksi bahwa DKI Jakarta bakal tenggelam 10 tahun lagi. Hal ini diungkap Biden dalam pidatonya di hadapan para pemimpin badan intelijen AS saat menyinggung adanya perubahan iklim yang tengah melanda dunia.
"Tapi apa yang terjadi--apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" imbuh Biden.
Pendapat Biden pun mendapatkan tanggapan pro dan kontra, menyikapi pernyatan Presiden Amerika Serikat tersebut, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai ancaman daratan tenggelam akibat perubahan iklim tidak hanya mengancam DKI Jakarta, melainkan juga Jateng.
Ganjar mengungkapkan bahwa beberapa wilayah pesisir Jateng sudah mulai tenggelam. Ia pun menyebut satu desa yaitu Desa Bedono, Kabupaten Demak sudah tidak dihuni akibat tenggelam.
"Jangan khawatir Jateng sudah tenggelam. Beberapa bagian sudah tenggelam. Enggak boleh bilang enggak, beberapa sudah tenggelam," ucap Ganjar dalam diskusi secara virtual, Selasa (10/8/2021).
"Jadi kalau bicara tenggelam ya ini sudah tenggelam, bahkan sudah diungsikan," kata Ganjar.
Ia menambahkan bahwa potensi sejumlah wilayah Indonesia tenggelam bukanlah masalah baru. Menurutnya, ancaman Ibu Kota tenggelam belakangan ramai dibahas karena ucapan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
"Ini nasib saya dengan Mas Anies sama. Karena kemarin ini yang ngomong Biden jadi semua berteriak. Padahal dulu peneliti dari LIPI sudah ngomong dari lama," tutur Ganjar.
Ganjar memaparkan, sejumlah wilayah di Jateng yang berpotensi tenggelam meliputi Semarang, Demak, Brebes, serta Kabupaten dan Kota Pekalongan. Ia pun mencontohkan salah satu wilayah di Sayung, Semarang sudah tenggelam.
"Di Brebes juga udah terjadi satu area yang kini jadinya hutan bakau," terang Ganjar.
Politikus PDI Perjuangan itu memaparkan bahwa ancaman tenggelam bukanlah karena perubahan iklim saja melainkan penurunan air tanah. Ganjar menilai, penurunan air tanah terjadi karena pembangunan secara masif dan eksploitasi berlebihan.
"Kalau dibicarakan akan tenggelam, tidak. Beberapa area sudah tenggelam, maka kemudian bagaimana kita bisa mengambil sikap pada hal ini," pungkas Ganjar