Bersama Merancang Ibu Kota Negara Yang Hijau

Bersama Merancang Ibu Kota Negara Yang Hijau
(c) setkab.go.id

MONITORDAY.COM – Rencana pemindahan ibukota terus berlangsung di tengah perkembangan teknologi yang pesat dan kesadaran lingkungan yang semakin tinggi. Ibu kota baru ini akan menjadi tempat bagi orang ingin datang, tinggal, dan bekerja. Tidak hanya akan menjadi ibu kota dalam arti menjadi pemerintah pusat, tetapi ibu kota yang dapat menawarkan dimensi baru bagi perekonomian Indonesia. 

Bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, 28 Februari 2020, Tony Blair dan Masayoshi Son mendiskusikan berbagai langkah terkait pemindahan ibukota. Mantan Perdana Menteri (PM) Inggris, Tony Blair menyampaikan bahwa pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlangsung sangat baik dan proyek perpindahan ibu kota ini akan menjadi sangat istimewa karena cara pengembangannya memberikan penekanan khusus pada aspek kebersihan dan penghijauan.

IKN ini diharapkan berkembang dan menjadi contoh bagi teknologi terbaik, selama pengembangan dalam lingkungan berkelanjutan. Tony Blair pun diminta membawa orang terbaik untuk hadir di sini apakah itu dalam hal teknologi, universitas maupun lainnya.  

Sementara itu pada bagian akhir setelah melihat gambaran keseluruhan, Masayoshi menyampaikan akan memutuskan berapa banyak dan dari entitas mana yang akan terlibat dalam pembangunan IKN. Tetapi sejauh ini diskusi mengarah ke arah yang benar, sangat menarik dan bagus.

Indonesia dinilainya memiliki pemimpin yang fantastis, tim yang fantastis sebagai anggota kabinet. Juga warga negara yang fantastis. Beberapa butir penting terkait pembangunan ibu kota baru dapat dirumuskan sebagai berikut :   

Pertama, ramah lingkungan, hijau, dan teknlologi terbaik. Ibu Kota baru nanti akan banyak sekali ruang terbuka hijau yang bagus untuk lingkungan, bersih, baik untuk masyarakat, langit biru yang indah, dan masyarakat dapat hidup di lingkungan yang aman dan bersih.

Kedua, ada Badan Otorita IKN dan dipimpin seorang menteri. Pernyataan ini dikemukakan oleh Menteri Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan. Beberapa tahun lalu saat wacana megapolitan hangat diperbicangkan orang isu Menteri yang membawahi ibukota dan saerah sekitarnya sempat muncul di permukaan.  

Ketiga, memiliki 3 bandara. Satu bandara internasional akan dibangun untuk melengkapi bandara yang ada di Balikpapan dan Samarinda. Pengelolaannya oleh satu operator sehingga diharapkan lebih efisien. 

Keempat, pengarah dari tokoh dunia antara lain Tony Blair dan Masayoshi Son. Tony menyampaikan akan menggunakan relasi yang dimilikinya sehingga dapat mencoba dan membawa sebanyak mungkin orang untuk menjadi bagian dari pembangunan ibu kota baru. Masayoshi Son menyampaikan bahwa ibu kota baru ini akan menjadi ibu kota abad ke-21 pertama, dengan banyak teknologi baru, dengan AI, IoT dan teknologi-teknologi tinggi.

Kelima, menyerap investasi dan 3 Juta lapangan kerja. Menyangkut investasi, Masayoshi mengajak melihat gambaran keseluruhan yakni apa risikonya, kegembiraan menjadi bagian ini, dan melihat keuntungan yang didapat. Semua jenis perencanaan dibahas. Berapa jumlah total yang kita butuhkan. Tentang desain kota, populasi, dan aturan dasar serta peraturan turunannya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Pandjaitan menegaskan bahwa pertemuan kali ini sudah banyak dicapai kemajuan dan pada dasarnya telah hampir final kepada kesepakatan. Presiden mengarahkan ada pertemuan teknis tim Pemerintah RI dengan timnya Pak Masayoshi Son dan Tony Blair untuk detailnya dalam waktu 3 pekan ke depan. Demikian dilansir dari laman berita setkab.go.id.