Bersama IKA UT, Moeldoko Beri Pesan Penting di Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat 

Bersama IKA UT, Moeldoko Beri Pesan Penting di Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat 
Ketua Umum IKA UT, Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko S.Ip (Foto: Monitorday.com)

MONITORDAY.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko S.Ip memberikan pesan penting kepada civitas akademika Universitas Terbuka termasuk IKA alumni UT agar memberikan contoh yang baik di masa pandemi karena inilah yang dibutuhkan Bangsa.

Untuk itu, Dia memberikan apresiasi keapada seluruh pihak, Rektor UT (Prof Ojat Darojat), Direktur UT Jakarta (Ir. Edward Zubir M.M) dan segenap mitra yang telah memberikan dukungan yang nyata. 

" Jalani prokes yang baik dan ikuti 5M adalah contoh yang nyata. Saya kira tidak perlu banyak memberikan kritik tanpa ada solusi karena bangsa saat ini butuh aksi nyata.Saya mengapresiasi kepada alumni dan seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi  melalui kegiatan ini," ucap Moeldoko yang juga Ketua Umum IKA-UT pada program Sentra Vaksinasi Sinergi Sehat bersama Universitas Terbuka Jakarta dan IKA UT di The Media Hotel Jakarta, Senin (9/8/2021).

Moeldoko juga mengakui jika masyarakat saat ini menghadapi situasi sulit, antara mendahulukan ekonomi atau kesehatan. Maka, pemerintah menggulirkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyararakat (PPKM).

Lebih lanjut, Moeldoko kembali mengimbau civitas akademika UT agar ikut memberikan informasi tentang pentingnya vaksinasi agar terbentuk herd immunity.

PPKM, kata Moeldoko, sejauh ini terbukti telah mampu menekan laju penularan Covid-19. Moeldoko meminta masyarakat mebersabar dalam menjalani PPKM. 

"Penting bagi masyarakat bersabar dalam menjalani PPKM. Karena implementasi PPKM secara efektif akan mampu memulihkan ekonomi negara," ujar Moeldoko. 

Dia mencontohkan, angka keterisian tempat tidur (BOR) di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet yang sebelumnya mencapai 90 persen pada pertengahan Juli 2021. 

Saat ini, kondisi BOR di Wisma Atlet berangsur turun signifikan mencapai 25 persen setelah pelaksanaan PPKM.

"Artinya dengan kebijakan PPKM, jumlah yang positif covid-19 berkurang. Kami dahulukan kesehatan. Sekali lagi mohon bersabar," ungkap Moeldoko.

Penutup, Moeldoko juga mengajak masyarakat meninggalkan perdebatan yang tak berarti perihal penanganan pandemi. Yang dibutuhkan kerja nyata seluruh pihak untuk bangkit dari krisis akibat Covid-19. 

“Di saat pandemi ini, yang diperlukan adalah gotong royong, kerja nyata, bukan diskusi, bukan mencaci, bukan melihat segala sesuatu dari sisi negatif,” tutup Moeldoko.