Beri Kuliah Umum di UIN Jakarta, Ketua ICMI Serukan Jaga Persatuan Dan Bhineka Tunggal Ika

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Idonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menghimbau perlunya menjaga 'persatuan' bukan 'kesatuan', menjelang Pemilu Presiden 2019 mendatang.

Beri Kuliah Umum di UIN Jakarta, Ketua ICMI Serukan Jaga Persatuan Dan Bhineka Tunggal Ika
Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Idonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menghimbau perlunya menjaga 'persatuan' bukan 'kesatuan', menjelang Pemilu Presiden 2019 mendatang. Menurutnya, banyak yang keliru dengan pengertian 'persatuan' dan 'kesatuan'.

Hal itu diungkapkan Jimly saat mengisi kuliah umum dan menjadi keynote speaker di kampus Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta dalam gelaran acara bertajuk 'Grand Opening HTN (Hukum Tata Negara) Festival 2018 se-Indonesia' pada Senin, (22/10/2018) Ciputat, Tangerang Selatan.

"Persatuan dalam sila ke 3 (tiga) itu maknanya 'Unity in diversity'. Bukan kesatuan," ujar Jimly disela-sela pidatonya saat menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyesalkan kebanyakan orang mengira 'persatuan dan kesatuan' memiliki makna serupa. Padahal, kata dia, keduanya mempunyai makna yang berbeda.

"Kesatuan itu maknanya beda, kesatuan itu 'Uniform'. Dan orang-orang pada salah paham pakai istilah kesatuan, kesatuan itu konsep negara, kalo persatuan itu filosofi nilai (unity in diversity) maka untuk bersatu jangan memaksa orang harus ikut sama kita. Gituloh," jelasnya.

Calon Anggota DPD RI ini menambahkan, perubahan makna dalam sila ke-3 (tiga) ini diduga terjadi ketika masa orde baru. Terjadi penggabungan antara 'persatuan' dan 'kesatuan'.

"Hal itu berubah ‘persatuan' dan 'kesatuan’. Kesatuan itu tambahan," ujarnya.

Selain itu, Jimly menghimbau kepada masyarakat luas menjelang Pilpres 2019 agar memaknai Bhineka Tunggal Ika harus secara utuh. Karena, lanjut Jimly, jika tidak secara utuh hal itu akan menimbulkan salah tafsir yang keliru.

"Indonesia ini negara paling plural dan kita harus saling mengingatkan untuk bersatu. Kenapa kita harus bersatu? Karena kita ini beraneka ragam. Bhineka Tunggal Ika. Tapi istilah Bhineka Tunggal Ika dalam hal ini adalah 'unity in diversity', kalo ada orang yang mempelajari leterlek makna Bhineka Tunggal Ika, ingat itu ada Ika-nya itu, jadi di satukan. Jadi utuh. Jadi  jangan sampai disalahpahami," tandasnya.