Bank Jatim Dukung Program 10.000 Pengusaha Baru Pamekasan dengan CSR
Jenis bantuan CSR yang diserahkan berupa peralatan kerja, seperti mesin jahit sepatu, sandal, songkok dan lainnya, senilai Rp411 juta lebih.

MONITORDAY.COM - Bank Jatim medukung program pembentukan 10.000 pengusaha baru di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dengan memberikan bantuan modal usaha dari program tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) perusahaan itu.
"Kami bersedia menyalurkan CSR melalui program pembentukan 10.000 pengusaha baru ini, karena programnya jelas dan terarah, serta dibimbing langsung oleh instansi dinas terkait," kata Direktur Operasi dan Teknologi Bank Jatim Tonny Prasetyo, saat menghadiri acara penyerahan CSR itu di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Kamis.
Para pengusaha baru yang menerima bantuan CSR Bank Jatim ini yang sudah mendapatkan pelatihan keterampilan dari dinas terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan dan telah membuka usaha.
Jenis bantuan CSR yang diserahkan berupa peralatan kerja, seperti mesin jahit sepatu, sandal, songkok dan lainnya, senilai Rp411 juta lebih.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan, program pembentukan 10.000 pengusaha baru atau yang diistilahkan dengan sebutan "sapu tangan biru" ini merupakan program unggulan yang dicanangkan dirinya bersama Wakil Bupati Pamekasan Raja'e untuk menguatkan perekonomian masyarakat, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menangah (UMKM).
"Dan program 'Sapu Tangan Biru' ini merupakan bagian dari prioritas pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Pamekasan ini," kata bupati.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa program tersebut telah tertuang dalam visi misi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pamekasan.
Peserta program ini dari kalangan generasi muda yang sudah dilatih oleh Pemkab Pamekasan. Selain dilatih, mereka juga diberi bantuan peralatan, bantuan modal dan bantuan teknis pemasaran dari hasil usaha mereka.
“Alhamdulillah sekarang peserta yang sudah dilatih mendapatkan bantuan peralatan usaha dari CSR Bank Jatim. Baru kemudian setelah itu alatnya sudah ada, kami akan menyiapkan dana ceneling kerja sama pemerintah dengan perbankan untuk diberikan pinjaman dengan bunga 6 persen," kata bupati.
Satu persen, katanya, ditanggung oleh pihak peminjam, sedangkan 5 persen sisanya ditanggung Pemkab Pamekasan.
Para penerima bantuan ini, sambung mantan anggota DPRD Jawa Timur dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, akan diawasi untuk memastikan bahwa mereka berkomitmen untuk menjadi pengusaha.
"Baru setelah berproduksi mereka akan dicarikan pasar melalui offline maupun online. Kini Pemkab Pamekasan juga sedang merancang skema untuk pasar online dan pasar offlinenya," ujar Baddrut.
Dalam kesempatan itu, Bupati Baddrut Tamam juga menjelaskan, kepentingan Pemkab Pamekasan dalam mendorong lahirnya pengusaha baru.
Menurut dia, dengan banyaknya pengusaha baru, maka nantinya bisa ikut mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Pamekasan, dan terciptanya lapangan kerja yang lebih luas.
"Kami juga mempersiapkan program pendukung dari pembentukan 10 ribu pengusaha baru ini, yakni membangun millennial talent up dengan mengundang beberapa orang sukses dari orang yang biasa menjadi orang yang luar biasa," kata Baddrut.
Bupati lebih lanjut menjelaskan, kini Pemkab Pamekasan telah membuat kesepakatan dengan para pengelola toko swalayan di Pamekasan agar memberikan ruang minimal 25 persen untuk memasarkan hasil produk lokal warga Pamekasan.
"Jadi Alfamart dan Indomart harus memberikan ruang bagi hasil produk lokal warga Pamekasan ini," kata bupati.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Pamekasan Supriyanto menjelaskan, untuk mendukung program 'Sapu Tangan Biru/sepuluh ribu pengusaha baru" tersebut, pihaknya telah merekrut sebanyak 42 tenaga pendamping.
Hingga kini, sudah tercipta sebanyak 1.500 lebih pengusaha baru, dari 10.000 pengusaha yang ditargetkan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam.