Banjiri Produk Dalam Negeri, Presiden Canangkan Target 20 Juta UMKM di Platform Digital

Banjiri Produk Dalam Negeri, Presiden Canangkan Target 20 Juta UMKM di Platform Digital
Buka Rakornas KemenkopUKM, Presiden Singgung Transformasi Digital di Sektor UMKM

MONITORDAY.COM - Presiden Jokowi membuka Rapat Koordinasi (Rakornas) Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap KUMKM Tahun 2022 dengan semangat agar produk UMKM dalam negeri menguasai pasar. 

Presiden nampaknya masih geram dengan banyak produk impor yang beredar dan menguasai pasar Indonesia. Hal itu secara lugas dia sampaikan saat memberikan pengarahan kepada menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala lembaga, kepala daerah se-Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara tentang aksi afirmasi bangga buatan Indonesia di Badung, Bali.
Pemerintah memang mengalokasikan Rp 400 triliun anggaran belanja untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk 2022. Akan tetapi, Jokowi mengecek baru digunakan senilai Rp 214 triliun saja.
Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) diminta bergegas memenuhi target UMKM transformasi digital, Koperasi Modern berbasis digital hingga basis data tunggal UMKM, yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa mencapai 20 juta UMKM Transformasi Digital dan 250 Koperasi Modern tahun ini.
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia tak boleh hanya jadi penonton di tengah masifnya perkembangan ekonomi digital. Ia juga menekankan sudah cukup Indonesia dibanjiri dengan produk impor, sehingga kebutuhan produk harus bisa dipenuhi produk dalam negeri.
"Saya titip dalam Rakornas jumlah UMKM dipastikan onboarding masuk marketplace atau platform digital harus mencapai target 20 juta minimal di tahun ini, dan meningkat 24 juta di tahun depan, sampai 30 juta di 2024," pinta Jokowi.
Presiden Jokowi mengemukakan sepanjang pandemi Covid-19 selama dua tahun berlangsung, sebanyak 17,5 juta UMKM sudah masuk dalam ekosistem digital. Namun jumlah ini dinilai belum cukup dan harus terus ditingkatkan. 
"Momentum saat ini tepat untuk dimanfaatkan lebih banyak lagi UMKM transformasi digital, mengisi marketplace, dan menjadi bagian dari rantai pasok agar UMKM naik kelas," ucap Kepala Negara yang disampaikan dari Istana Negara.
Pembukaan Rakornas dilakukan secara hybrid di Gedung Smeco yang turut dihadiri Jajaran Deputi KemenKopUKM, Gubernur dan Wakil Gubernur dari berbagai daerah, serta Dinas Koperasi dan UKM di berbagai daerah.
Di kesempatan yang sama, MenKopUKM Teten Masduki menjelaskan, penyelenggara Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM memiliki empat poin substansi yang menjadi latar belakang krusialnya. Pertama, disahkannya Perpres No.2 mengenai Pengembangan Kewirausahaan Nasional.
Kedua, menghadirkan UMKM Indonesia dalam ekosistem digital serta memaksimalkan potensi ekonomi yang tercipta. Ketiga, memunculkan para Pahlawan Digital, agregator, enabler, konsolidator dalam pemanfaatan teknologi digital bagi KUMKM dan Keempat, pendataan lengkap KUMKM sebagai fundamental Basis Data Tunggal Koperasi dan UMKM
Teten menegaskan, di tengah tantangan pandemi Covid-19, bertransformasi digital menjadi keniscayaan, untuk bertahan, bangkit, tumbuh, sampai dengan memenangkan persaingan. Tahun 2020 lalu jumlah UMKM digital di Indonesia hanya 8 juta. Di tengah pandemi, angka ini bertumbuh signifikan, yakni 115% dalam rentang 2 tahun.
Hari ini, setidaknya 17,59 juta UMKM hadir dalam platform lokapasar digital atau e-commerce. Sebanyak 27 persen dari total populasi UMKM, 58 persen dari target 30 juta UMKM onboard ekosistem digital," rincinya.
Namun demikian, sambung MenKopUKM, transformasi digital bukan semata menghadirkan KUMKM dalam platform digital. Transformasi digital KUMKM adalah sebuah ikhtiar holistik, tidak hanya di aspek pemasaran saja. 
Melainkan juga membangun ekosistem yang meliputi proses bisnis dari hulu ke hilir. "Dengan pendekatan digital KUMKM tersebut, kami optimis, target yang diberikan Presiden Jokowi dapat tercapai, sehingga kita dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia," ucap Teten.
Menanggapi, target yang dicanangkan Presiden, Teten optimis hal tersebut bisa diwujudkan dengan adanya kerja keras semua pihak dan memiliki tujuan dan keinginan yang sama.
Dukungan Presiden kepada UMKM dan Koperasi ditunjukkan dengan penandatanganan Perpres Nomor 2 Tahun 2022 guna mengembangkan wirausaha nasional, supaya lebih banyak wirausaha-wirausaha muda yang maju dan produktif untuk bersaing di pasar global.
Yang tak kalah penting sambung, agar pemerintah pusat dan daerah mempermudah perizinan dan akses produk UMKM semakin kreatif dan menarik. "Pendataan tunggal yang komprehensif dan berkualitas. Tujuannya, agar UMKM tumbuh fokus terarah dan berkelanjutan terus maju," pungkas Presiden Jokowi