Bamus Betawi Ajak Seluruh Umat Berdoa Sikapi Bencana

MONITORDAY.COM - Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Abraham Lunggana mengajak seluruh umat beragama untuk memanjatkan doa memohon keselamatan untuk bangsa dan negara menyikapi rangkaian bencana di Tanah Air.
"Doa diniatkan khusus untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, agar negara kita diselamatkan dan dijauhkan dari segala bahaya dalam menyikapi berbagai bencana yang terjadi," kata pria yang akrab disapa Haji Lulung dalam keterangannya yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Haji Lulung menyatakan sangat prihatin serta menyampaikan duka mendalam kepada korban dari berbagai musibah yang terasa bertubi-tubi menimpa Indonesia.
"Saya juga mengajak pada seluruh saudara sebangsa dan se-Tanah Air agar kita semua dan korban dikuatkan dalam menerima beban cobaan besar ini," imbuhnya.
Haji Lulung menegaskan, seruan ini tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga seluruh umat beragama di Indonesia. Apalagi Indonesia sebagai negara beragama sudah sepatutnya selalu mengembalikan berbagai cobaan dan musibah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Selain itu, Haji Lulung juga mengajak seluruh warga untuk memanjatkan doa agar Ibu Kota dijauhkan dari musibah dan bencana apapun, khususnya dari potensi bencana banjir akibat cuaca ekstrem sebagaimana yang diprediksi BMKG.
Masyarakat Jakarta diimbau agar lebih waspada terhadap bahaya bencana alam. Terlebih saat ini, Indonesia bergulat dengan kasus COVID-19 yang jumlahnya terus meningkat.
"Kepada seluruh warga Jakarta, mari bersama-sama berdoa, semoga Jakarta dijauhkan dan diselamatkan dari segala bencana dan musibah. Dengan doa bersama mari kita harap bisa menurunkan pertolongan serta memberi rahmat pada seluruh bangsa Indonesia," jelasnya.
Tobat Nasional
Adapun Haji Lulung juga mengajak kepada segenap anak bangsa, khususnya para pemimpin dan tokoh untuk melakukan tobat nasional.
"Mengajak tobat nasional kepada seluruh anak bangsa, khususnya para pemimpin dan tokoh agar musibah yang berkepanjangan ini cepat berakhir," ujarnya.
Menurut Lulung, sebuah doa mesti diiringi juga dengan perilaku umat manusia yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain dan alam sekitar.
"Musibah, bencana dan kerusakan di muka bumi ini juga akibat ulah manusia yang berlaku zalim, tidak jujur, rakus, tidak adil, sehingga alam bereaksi dan menegur kemungkaran yang terjadi di muka bumi," sebutnya.
Oleh karena itu, perilaku tidak terpuji itu harus segera diakhiri dan mari kembali pada kebenaran, kejujuran dan keadilan agar kerusakan dan kehancuran tidak semakin parah.
"Maka itu, doa kita harus diiringi dengan tobat memohon ampun kepada Allah SWT," pungkas Haji Lulung.