Bamsoet: UMKM Segera Bertransformasi jadi Usaha Berbasis Digital
Bamsoet mendorong pemerintah mengoptimalkan realisasi penyaluran berbagai stimulus bagi pelaku UMKM, serta memastikan bahwa stimulus diberikan tepat sasaran kepada UMKM yang terdampak pandemik, maupun yang baru dan membutuhkan bantuan dari pemerintah.
Faisal Maarif
MONITORDAY.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong agar seluruh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) segera bertransformasi menjadi usaha berbasis digital.
Bambang Soesatyo menilai, hal itu karena UMKM sebagai salah satu sektor yang cukup berpengaruh secara signifikan terhadap perekonomian nasional, namun merupakan sektor yang paling terdampak selama pandemik Covid-19.
"Mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah/Kemenkop-UKM, meminta seluruh pelaku UMKM segera bertransformasi menjadi usaha berbasis digital," kata dia, dalam keterangan tertuisnya, Senin (09/11).
Kemudian, kementerian juga memberikan pendampingan dan bantuan kepada UMKM agar memudahkan UMKM untuk menjadikan UMKM tersebut berbasis digital.
"Termasuk dalam perihal anggaran atau bantuan dana melalui kemudahan akses perbankan, sehingga UMKM dapat segera bangkit dan tumbuh sehingga ekonomi bisa kembali bergerak," ujar Bamsoet.
Berikutnya, Bamsoet mendorong pemerintah mengoptimalkan realisasi penyaluran berbagai stimulus bagi pelaku UMKM, serta memastikan bahwa stimulus diberikan tepat sasaran kepada UMKM yang terdampak pandemik, maupun yang baru dan membutuhkan bantuan dari pemerintah.
"Mendorong Kemenkop-UKM, mempersiapkan sarana, prasarana, dan fasilitas yang memadai untuk membantu UMKM tata cara memasarkan produk-produknya secara digital," tutur dia.
Termasuk menurutnya soal pelatihan bagi pelaku UMKM agar lebih melek teknologi dan mampu memasarkan produk-produknya secara luas.
Selain ke pemerintah, Ketua MPR juga mengimbau masyarakat agar membeli produk buatan UMKM dalam negeri, sehingga perekonomian bagi pelaku UMKM dapat terus berjalan, dikarenakan UMKM dapat menyerap hingga 97 persen dari seluruh tenaga kerja nasional.
