AS Sita Lebih dari 10 Juta Masker N95 Palsu

MONITORDAY.COM - Agen federal Amerika Serikat (AS) telah menyita lebih dari 10 juta masker N95 palsu yang menggunakan merek dagang 3M dalam beberapa pekan terakhir.
Sebagaimana dikutip dari Associated Press, Rabu (17/2/2021), Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Ali Mayorkas mengatakan pihaknya menyita ratusan ribu masker 3M palsu di gudang Pantai Timur yang akan didistribusikan.
"Penyelidikan yang masih berlangsung itu menemukan masker-masker palsu tersebut dijual ke rumah sakit, fasilitas medis, dan lembaga pemerintah di setidaknya lima negara bagian," ucap Mayorkas.
Menurut Mayorkas, sekitar 6.000 calon pengguna masker medis palsu dari 12 negara bagian, termasuk rumah sakit, fasilitas medis, dan lainnya, yang mungkin tanpa sadar membeli barang tiruan.
Untuk itu, pekerja medis dan karyawan perusahaan diminta untuk mengunjungi situs web 3M untuk mendapatkan tip tentang cara mengenali barang palsu.
“Tidak hanya memberikan rasa aman yang palsu, seberapa berbahaya individu yang terekspos tanpa alat pelindung apa pun? Mereka tidak memiliki kegunaan apapun,” tutur Mayorkas.
Masker palsu itu tidak datang melalui distributor reguler 3M, mereka berasal dari luar rantai pasokan normal. Namun rumah sakit dan kelompok medis membeli masker tersebut secara rutin selama kekurangan masker saat terjadinya pandemi COVID-19.
Kabarnya, penipuan itu memanfaatkan kepanikan masyarakat atas kebutuhan masker.
Masker palsu tidak diuji untuk melihat apakah memenuhi standar N95 yang ketat dan dapat membahayakan pekerja medis garis depan jika digunakan saat merawat pasien yang terpapar Covid-19.
Hampir setahun setelah pandemi, penipuan tetap menjadi masalah utama karena penipu berusaha mengeksploitasi rumah sakit dan warga yang putus asa.
Penyidik federal melaporkan bahwa mereka telah melihat peningkatan situs web palsu yang mengaku menjual vaksin serta obat palsu yang diproduksi di luar negeri dan penipuan yang melibatkan alat pelindung diri.