Andika Perkasa Calon Tunggal Panglima TNI, Yuk! Kenali Sosoknya

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai calon tunggal Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun pada November 2021. Pengumuman nama menantu mantan Kepala BIN A.M. Hendropriyono itu disampaikan langsung Ketua DPR RI Puan Maharani di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Jenderal TNI Andika Perkasa, S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., Ph.D. adalah sosok perwira tinggi yang menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) sejak 22 November 2018. Sosoknya menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan memasuki masa pensiun di tahun 2019.
Sebelumnya, ia menduduki jabatan Pangkostrad sejak 13 Juli 2018 hingga di bulan November pelantikannya. Andika Perkasa menjalani masa awal karirnya selama 13 tahun dalam kesatuan unit Kopassus sejak tahun 1987 hingga 2000.
Siapa sosok Andika Perkasa
Andika Perkasa lahir di kota Bandung pada tanggal 21 Desember 1964. Ia menikah dengan Diah Erwany, anak pertama dari Jenderal A.M. Hendropriyono. Andika Perkasa lulus dari Akademi Militer pada tahun 1987. Kemudian ia bergabung dalam satuan unit Kopassus, sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor).
Setelah meraih gelar Strata-1 Ekonomi, dia sempat mengenyam berbagai pendidikan di luar negeri. Beberapa institusi pendidikan dilaluinya dengan berbagai gelar pencapaian, antara lain:
- The Military College of Vermont, Norwich University, Northfield, Vermont, Amerika Serikat.
- National War College, National Defense University, Washington D.C.,Amerika Serikat.
- Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat.
- The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University, Washington D.C., Amerika Serikat.
Setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Mabes TNI AD, ia kembali bertugas di jajaran Korps Baret Merah sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3 /Sandhi Yudha. Pria berzodiak Sagitarius ini kembali mengukir prestasi ketika menjalani pendidikan di SESKOAD dengan menjadi lulusan terbaik Susreg XXXVII.
Andika Perkasa adalah jenderal TNI yang merengkuh 5 gelar akademik, antara lain 2 gelar Strata-2 dengan M.A., M.Sc., M.Phil., dan dilengkapi dengan gelar Ph.d sebagai tanda keberhasilan dalam program Strata-3.
Saat sebagai perwira menengah TNI AD, Andika Perkasa menjalani tugasnya pada kepangkatan Kolonel (Inf.) Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, dan Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara.
Memasuki fase promosi jabatan perwira tinggi (pati), ia naik menjadi seorang Brigadir Jenderal TNI -AD lewat Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013, dengan jabatan Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad).
Pria berzodiak Sagitarius ini kembali mengukir prestasi ketika menjalani pendidikan di SESKOAD dengan menjadi lulusan terbaik Susreg XXXVII. Dua hari setelah presiden Jokowi dan Jusuf Kalla terpilih di tahun 2014, Andika diplot menggantikan tugas Doni Monardo sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). Dua tahun berjalan, ia kembali ditugaskan ke Kalimantan Barat di Tanjungpura.
Dirasa pentingnya kehadiran militer, nama Andika Perkasa akhirnya dipercaya oleh Erick Thohir sebagai Wakil Ketua Komite Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Erick yang menjabat sebagai Ketua membutuhkan figur Andika untuk membantu mengkoordinasikan praktik kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan secara lebih intens, luas, dan masif.
Rekapitulasi perjalanan karir militer Jenderal TNI Andika Perkasa:
- Ia memulai karirnya sebagai perwira pertama infanteri di Kopassus Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.
- Setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Mabes TNI AD, ia kembali bertugas di jajaran Korps Baret Merah sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3 /Sandhi Yudha.
- Dua hari setelah Jokowi terpilih pertama kalinya sebagai presiden RI di tahun 2014, nama Andika Perkasa langsung dipercaya masuk memimpin Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspamres), yang diikuti pula kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal pada 22 Oktober 2014 saat pelantikannya.
- Awal tahun 2018 dirinya didapuk sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD. Enam bulan kemudian di tahun yang sama ia diangkat sebagai Pangkostrad.
- Pada 22 Oktober 2014, Andika dikenakan kenaikan pangkat menjadi Mayor Jenderal ketika ditugaskan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) presiden Joko Widodo pada tahun 2014.
- Dua tahun kemudian ia ditugaskan ke Tanjungpura, Kalimantan Barat untuk menjalani tugas sebagai menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII dengan pangkat Letnan Jenderal.
- Andika adalah peraih penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi Narary dan Bintang Yudha Dharma Pratama. Penghargaan pertama adalah sebuah tanda kehormatan oleh TNI AD kepada anggota korps yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksanaan, dan jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban tanpa merugikan tugas pokok.
- Sedangkan penghargaan kedua, Bintang Yudha Dharma Pratama adalah sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan angkatan bersenjata yaitu Kapolri dan TNI secara bersama .