UNICEF Sebut 80% Anak di Irak Rentan Alami Kekerasan
Survei terbaru The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) bahkan menyebutkan terdapat 80 persen anak-anak di Irak mengalami kekerasan di rumah maupun di sekolah. Tak hanya itu, anak-anak di Irak juga mengalami ancaman putus sekolah yang cukup serius

MONITORDAY.COM – Sejak mengalami peperangan dengan AS dan sekutu, anak-anak di Irak rentan mengalami kekerasan, Survei terbaru The United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) menyebut ada 80 persen anak mengalami kekerasan di rumah maupun di sekolah. Tak hanya itu, anak-anak di Irak juga mengalami ancaman putus sekolah yang cukup serius.
"Sebagian besar anak-anak miskin di Irak tidak menerima bantuan pemerintah dalam bentuk apa pun. Ini mempengaruhi kesempatan mereka untuk menyelesaikan pendidikan," tulis UNICEF seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa (20/11).
Dalam penelitiannya, UNICEF merilis 92 persen anak-anak di Irak terdaftar di sekolah dasar. Namun hanya separuh dari anak-anak miskin di Irak yang bisa lulus.
"Kesenjangan melebar di sekolah menengah atas. Hanya seperempat anak-anak yang berasal dari keluarga miskin, lulus. Sementara anak-anak dari latar belakang yang lebih kaya bisa lulus hingga tiga perempatnya," tulis UNICEF.
Organisasi PBB itu menegaskan pendidikan di Irak sangat mendesak untuk dibenahi . Kondisi saat ini memprihatinkan. 50 Persen dari seluruh sekolah umum di negara itu harus direhabilitasi, dan satu dari tiga sekolah menjalankan sistem gilir, mengatur waktu belajar anak-anak dalam beberapa shift.
Selain itu, pihaknya juga mendesak pemerintah Irak untuk serius membangun pendidikan bagi anak-anak yang terkena dampak konflik dan kemiskinan. Semua bentuk kekerasan terhadap anak-anak juga harus diakhiri.
Penduduk Irak menderita sejak dilanda peperangan dengan AS dan sekutunya. Krisis diperparah selama beberapa tahun terakhir, setelah perang antara pasukan Irak dengan ISIS tahun 2014 hingga 2017. Sejumlah besar gedung sekolah hancur.
Negara ini setidaknya membutuhkan 20.000 gedung sekolah baru pada tahun 2020.
Menurut angka resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perencanaan Irak pada bulan Oktober, ada 15.150.428 orang Irak di bawah usia 15 tahun, mewakili 45 persen dari total penduduk negara itu.