Akui Keliru, Dosen UIN: Sama Sekali Tak Bermaksud Mendiskreditkan NU

MONITORDAY.COM - Viral di media sosial video pernyataan seorang dosen UIN Jakarta yang dianggap telah menghina ormas Nahdlatul Ulama dan teologi Asyariyah. Dalam video yang direkam saat perkuliahan daring itu, dosen Studi Islam yang diketahui bernama Zubair tersebut mengatakan bahwa Teologi Asyariyah yang notabene dianut oleh NU telah membawa kemunduran.
Atas viralnya pernyataan dalam video berdurasi 2 menit itu, Zubair menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kekeliruan yang Ia sampaikan. Dia mengakui bahwa hal itu murni kesalahan pribadi.
"Menyampaikan penyesalan yang sedalam-dalamnya atas kekeliruan dan kesalahan saya dalam memberikan contoh mengenai penerapan teologi asy'ariyah, yang menyebutkan ormas terbesar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah. Itu adalah murni kesalahan dan kekeliruan pribadi saya," ujarnya, dalam video yang diunggah ke akun Youtube pribadinya, Rabu (3/11/2021).
Zubair menjelaskan, materi perkuliahan yang ada dalam video itu berkaitan dengan ilmu kalam atau teologi dalam Islam. Dalam ilmu kalam biasanya dibahas terkait aliran-aliran teologi seperti Murji'ah, Mu'tazilah, Asy'ariyah, Jabariah, Qadariah, dan lain sebagainya.
Dia mengungkapkan, contoh yang dipakai berkaitan dengan teologi Asyariyah tidak sama sekali bermaksud mendiskreditkan NU, melainkan untuk memancing nalar mahasiswa agar mau berdiskusi dalam perkuliahan.
"Sama sekali tidak bermaksud untuk mendiskreditkan NU yang berpaham asy'ariyah karena saya sendiri juga adalah penganut asy'ariyah. Penyebutan contoh tersebut semata-mata untuk menggugah dan memancing nalar kritis mahasiswa agar mau berdiskusi lebih jauh, mau memberikan sanggahan dan komentar agar suasana kelas lebih hidup," jelasnya.
Karena itu, Zubair kembali memohon maaf kepada semua pihak yang tersinggung atas pernyataanya, terutama kepada Keluarga besar NU, Muhammadiyah, institusi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta, serta Kementerian Agama.
"Saya berjanji akan lebih bijak dan adil dalam memberikan materi perkuliahan kepada mahasiswa terutama dalam hal memberikan ilustrasi berkaitan dengan masalah masalah khilafiah," ujarnya.
"Dengan rendah hati mohon bimbingan dan arahan dari guru-guru saya dari perguruan tinggi Islam, keluarga besar Nahdlatul Ulama, Perserikatan Muhammadiyah dan juga ormas-ormas lainnya agar saya tidak lagi tersesat dan keliru dalam perjalanan hidup saya," demikian Zubair Ahmad.