Terima Kunjungan Mendikbudristek, Abdul Mu'ti Sampaikan Lima Pesan

MONITORDAY.COM - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menerima kunjungan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada Senin (1/11).
Bertempat di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Abdul Mu'ti dan Nadiem Makarim berbincang-bincang mengenai isu pendidikan di Indonesia.
Dalam perbincangan tersebut, Abdul Mu'ti menyampaikan lima isu pendidikan yang penting untuk dibahas. Lima hal tersebut adalah masalah yang berkaitan dengan aspek ketuhanan, agama, partisipasi masyarakat, bahasa, dan budaya dalam kebijakan pendidikan nasional.
Menurut Mu'ti, aspek Ketuhanan, iman dan takwa dalam pendidikan sebaiknya tidak diutak-atik dan dibiarkan seperti yang telah berjalan.
“Menurut saya ada beberapa yang secara prinsip perlu dan memang harus dipertahankan misalkan iman, takwa dan kebudayaan nasional itu menurut kami di Muhammadiyah itu sudahlah itu tidak usah diubah-ubah. Kalau mau dijabarkan di peraturan pemerintahnya saja,” kata Mu’ti.
Abdul Mu'ti menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pendidikan hendaknya dioptimalkan. Dia menegaskan bahwa pemerintah akan kewalahan dalam mengurus pendidikan jika tanpa partisipasi dari masyarakat sipil.
“Karena sekuat apapun anggaran negara dengan Indonesia yang sebesar ini (pemerintah) tidak akan mampu (sendirian),” jelasnya.
Terakhir Mu'ti mendorong agar pemerintah melindungi kebudayaan dan bahasa daerah dimulai dari pendidikan. Mu'ti juga mendorong agar pendidikan bisa selaras dengan potensi dan kearifan lokal.
“Pendidikan berorientasi pasar itu penting tapi afirmasi terhadap pelestarian budaya oleh pemerintah itu harus. Misalnya begini, budaya Batak, kalau sekarang dibuka jurusan bahasa Batak maka tidak ada yang masuk, tapi kalau dibiarkan mengikuti pasar maka dia bisa punah,” tuturnya memberi contoh.
“Perlu ada penguatan di Undang-Undang supaya mendekatkan ke potensi alam dan ekonomi lokal, anak-anak modern dalam teknologi tapi tidak tercerabut dari budaya,” tutupnya.