Aksi Damai Balad Jokowi Dukung KPU Tuntaskan Tahapan Pemilu
Memanasnya situasi pasca Pemilu, dengan tudingan dari berbagai pihak bahwa KPU melakukan kecurangan. Namun, tidak sedikit juga yang mendukung KPU untuk menuntaskan tahapan Pemilu 2019.

MONITORDAY.COM - Memanasnya situasi pasca Pemilu, dengan tudingan dari berbagai pihak bahwa KPU melakukan kecurangan. Namun, tidak sedikit juga yang mendukung KPU untuk menuntaskan tahapan Pemilu 2019.
Salah satu dukungan itu muncul dari relawan Balad Jokowi dengan melakukan aksi damai mengawal proses demokrasi secara konstitusional di depan kantor KPU, Jakarta Pusat, Jum'at (17/5).
Ketua koordinator pusat Balad Jokowi, Muchlas Rowie mengatakan, seluruh rakyat Indonesia harus merawat demokrasi sebagai kesepakatan sosial dengan menghindarkannya dari racun, kotoran, sampah sampah dan bibit penyakit.
"Kita tidak mungkin membiarkan lembaga Presiden, KPU, TNI, Polri, Pers dan lainnya dilemahkan dengan caci maki dan sumpah serapah, sehingga menghambat konsolidasi demokrasi," tutur Muchlas.
Menurutnya, tidak mungkin demokrasi dapat maju kalau isinya hanya fitnah dan caci maki, tuduhan kecurangan tanpa fakta dan bukti.
"Yang paling berbahaya adalah upaya inkonstitutional menggagalkan hasil Pemilu 2019 (People Power, Kedaulan Rakyat atau istilah apa pun)," katanya.
Lebih lanjut Muchlas menjelaskan, demokrasi memang memerlukan kritik, dan publik bisa menguji semua gagasan secara cerdas. Kritik merupakan vitamin yang sangat baik bagi demokrasi negeri.
"Tapi, demokrasi tidak mungkin tumbuh sehat jika warga negeri ini hanya memproduksi caci maki, fitnah keji, kebencian, dan sumpah serapah," terang Muchlas.
Dalam aksi damai tersebut , Balad Jokowi dan aliansi pro demokrasi lainnya bersikap:
1. Mendukung penyelenggara Pemilu 2019 yaitu KPU yang bekerja independen dan mengajak masyarakat menghormati proses hingga penetapan hasilnya nanti.
2. Mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi KPU beserta jajarannya dalam Pemilu 2019 dan menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya beberapa petugas Pemilu 2019.
3. Mendukung TNI/POLRI bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang melontarkan narasi-narasi di luar prosedur demokrasi dan bernada provokasi.
4. Meminta semua pihak untuk menghargai KPU, Bawaslu, Polri, TNI, Pers, dan tentu saja seluruh rakyat Indonesia yang telah mensukseskan Pemilu 2019.
5. Jangan mencederai demokrasi hanya karena tidak bisa mengakui kekalahan. Karena sejak awal semua pihak sudah sepakat termasuk tim sukses dan partai politik yang membahas undang-undang di DPR untuk menjalani proses Pemilu secara Damai dan legowo siapa pun yang jadi pemenang.