8 Pemuda Indonesia Bantu Turki Temukan Gas Terbesar, Dubes Lalu: Ini Bukti Jika Negeri Ini Mampu
8 Pemuda Indonesia terlibat dalam penemuan cadangan energi gas terbesar dalam sejarah Turki. Pembuktian ini semestinya menjadi catatan penting, jika karpet merah ke tenaga kerja asing perlu dipertimbangkan karena negeri ini juga memiliki pekerja yang hebat.

MONITORDAY.COM - KBRI untuk Turki membenarkan adanya delapan pemuda Indonesia bekerja di Kapal Pengebor Minyak Turki, Fatih. Mereka turut terlibat dalam penemuan cadangan energi gas terbesar dalam sejarah Turki.
Kedelapan warga negara Indonesia (WNI) itu berlayar bersama kapal pengebor minyak Turki pada 29 Mei lalu dari Istanbul.
" Alhamdulillah informasi itu benar, mereka berlayar dengan kapal fatih dari istanbul. Masuknya kedelapan pemuda Indonesia itu membuktikan jika mereka mampu bersaing di pasar tenaga kerja teknologi tinggi di dunia," kata Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal kepada monitorday.com, rabu waktu turki (26/8/2020).
Penemuan cadangan gas tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pada jum'at lalu (21/8/2020) sebagai salah satu capaian di tengah upaya Turki mengurangi ketergantungan energi dari negara lain, dan nantinya dapat membuat Turki menjadi salah satu eksportir energi di dunia.
Presiden Erdogan, ujar Lalu, memberikan selamat bagi para pejabat dan pekerja yang telah membantu tercapainya penemuan bersejarah itu.
Kapal Pengebor Fatih merupakan kapal pengebor nasional Turki yang juga mempekerjakan tenaga ahli dari berbagai negara sahabat, salah satunya Indonesia.
"Tak banyak yang berpengalaman di bidang wireline drilling, itulah kenapa kami dipekerjakan di sini dan melatih tenaga lokal," kata Beni Kusuma Atmaja (30), alumni Teknik Fisika ITB yang menjadi insinyur dalam wireline drilling di kapal Fatih.
Bersama Beni, ada tujuh putera lainnya Indonesia yang ikut dalam penemuan cadangan gas Turki tersebut, antara lain Dian Suluh Priambodo (33) lulusan D3 Teknik Instrumentasi dan Elektronika Migas STT Migas Balik Papan, Hardiyan (42) lulusan D3 Politeknik Manufacture ITB Bandung, Ravi Mudiatmoko (42) dari Politeknik Elektronika ITS Surabaya.
Selain itu, ada Ravi Mudiatmoko adalah tenaga ahli pengeboran Indonesia yang bekerja di Turkiye Petrolery Offshore Technology Center, yakni anak perusahaan Turkiye Petroleri, yang merupakan perusahaan minyak pertama dan pemain penting dalam perekonomian Turki.
"Kontribusi delapan pemuda Indonesia ini tentunya patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi anak muda Indonesia untuk terus berprestasi dan menuntut ilmu setinggi-tingginya," kata Konsul Jenderal RI Istanbul Imam As'ari.
Konjen As'ari juga menambahkan, sudah menjadi komitmen KJRI Istanbul untuk mendorong peningkatan jumlah tenaga kerja sektor formal dan pekerja ahli Indonesia di Turki.