7 BUMN Berkolaborasi Dorong Ekosistem Pariwisata

7 BUMN Berkolaborasi Dorong Ekosistem Pariwisata
Menteri BUMN Erick Thohir/net

MONITORDAY.COM - Sebanyak tujuh BUMN mengawali upaya kolaborasi ekosistem pariwisata melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang Kolaborasi Program Strategis BUMN Ekosistem Pariwisata, pada Rabu (10/3/2021).

Penandatanganan MoU ini merupakan untuk berkolaborasi guna membangkitkan kembali sektor pariwisata di Indonesia. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Holding ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi BUMN-BUMN pada sektor pariwisata dan pendukung serta mengoptimalkan potensi dan peran BUMN.

“Tujuan Holding pariwisata dan pendukung untuk mendorong pelaksanaan inisiatif-inisiatif lintas sektor yang terintegrasi, pengembangan infrastruktur pariwisata dan pendukung, peningkatan daya saing, dan penguatan kemampuan pendanaan di masa depan,” kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021).

Dia pun menyambut baik kolaborasi yang dilakukan 7 BUMN tersebut. Menurut dia, salah satu fungsi BUMN adalah sebagai agent of development sehingga memiliki peranan penting di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional PEN.

"Tujuh BUMN ini berkolaborasi untuk menjadi motor penggerak agar sektor pariwisata kembali meningkat dan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha lainnya,” ujar Erick.

BUMN yang menandatangani MoU antara lain, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC.

Selanjutnya PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), PT Hotel Indonesia Indonesia Natour (Persero), serta PT Sarinah (Persero).

Penandatanganan tersebut merupakan upaya membentuk pasar (demand creation) oleh Tim Project Management Office (PMO) Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, sebagai langkah awal sebelum holding terbentuk.

Adapun proses pembentukan Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung saat ini masih terus berjalan.

Walaupun Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung masih dalam proses pembentukan, namun ketujuh BUMN tersebut sudah memulai proses kerja sama dan melakukan transformasi di berbagai area untuk menyiapkan diri melayani masyarakat secara lebih baik dengan memastikan
ketersediaan produk dan layanan pariwisata yang berkualitas, terjangkau dan terintegrasi.

Melalui penandatanganan MoU ini, ketujuh BUMN tersebut akan lebih intensif menindaklanjuti MOU ini dengan quick win program terkait promosi bersama, cross selling, bundling strategy dan pembuatan produk-produk terkait pariwisata sesuai new normal.

"Saya meminta agar sinergisitas ini dapat dijalankan secara konsisten dan bukan hanya lip service, tidak hanya seremonial saja tetapi harus menjadi sesuatu yang konkrit," ungkap Menteri BUMN.

"Kami harap kontribusi yang kita lakukan kepada negara dapat lebih optimal dan memberikan manfaat bagi dunia usaha dalam menghadapi tantangan akibat pandemi," kata Erick Thohir menambahkan.