Ekosistem Digital Beri Nafas ke Pelaku UMKM di Negeri Para Wali

Adaptasi digital based dinilai jadi solusi bagi pelaku UMKM di kota dan kabupaten Cirebon

Ekosistem Digital Beri Nafas ke Pelaku UMKM di Negeri Para Wali
Dekan Fakultas Ekonomi UMC, Sari Laelatul Qadriah, M.Si

MONITORDAY.COM - Adaptasi digital based dinilai jadi solusi bagi pelaku UMKM di kota dan kabupaten Cirebon. Pemerintah daerah di negeri para wali, baik kota dan kabupaten pun didorong melakukan pendampingan agar mereka segera bernafas dan bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19.   

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Sari Laelatul Qadriah, M.Si mengatakan inisiasi pemerintah menggandeng platform digital seperti blibli.com dan lainnya, sangatlah tepat. Hal ini dilakukan untuk menjembatani para pelaku UMKM untuk bisa menguasai pasar regional, nasional dan internasional. 

"Mengacu pada data profil ekonomi kota cirebon, terdapat sejumlah unggulan UMKM seperti  batik, kuliner dan fashion yang masih menjadi daya tari dari kota udang ini," ujarnya saat memberikan materi pada diskusi virtual KOPI PAHIT bertajuk NEW NORMAL, UMKM NAIK KELAS, senin (22/6)

Apalagi pemerintah mulai mencanangkan new normal, dimana pelaku UMKM mulai diberikan kelonggaran menjalankan usaha mereka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kebijakan new normal dianggap memberikan nafas kepada pelaku UMKM agar roda perekonomian tetap erjalan.

Seperti diketahui, UMKM paling berkontribusi terhadap ekonomi nasional, terutama menyerap tenaga kerja.

Sebagai katalisator pembangunan daerah, Fakultas Ekonomi UMC terus mendorong peningkatan SDM dengan memberikan mata kuliah entrepreneurship kepada mahasiswa sehingga kelak menjadi pelaku UMKM tangguh. Hal ini linier dengan semangat Revolusi Industri 4.0 agar mahahasiswa diharapkan menjadi kreatif, adapatif dan inovatif.  

Ia juga mengutip The Economist Intelligence Unit, yang memprediksi Indonesia pada 2030 akan menempati posisi keempat dengan kenaikan GDP (Growth Development Program) tertinggi di dunia. Dampaknya, akan muncul ancaman pengangguran akibat otomatisasi, kerusakan alam dan tantangan lainnya. 

Oleh karena itu, jika UMKM bisa melanggeng manis dan bernafas panjang hadapi berbagai dinamika dunia, digitalisasi ekonomi jadi solusi terbaik.