5 Pasar Tradisional Non Esensial di Kota Yogyakarta Kembali Beroperasi

MONITORDAY.COM - Sebanyak lima pasar tradisional yang menjual barang non-esensial di Kota Yogyakarta telah kembali diizinkan untuk beroperasi, salah satunya Pasar Beringharjo Barat.
Walaupun telah beroperasional, kegiatan jual beli di pasar tersebut belum sepenuhnya pulih. Aktivitas di Beringharjo sangat tergantung pada wisatawan dan keramaian di Malioboro.
"Saat pariwisata belum pulih maka kondisi di pasar pun terbilang masih sepi dari pengunjung," kata Kepala Bidang Pasar Rakyat Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Gunawan Nugroho Utomo di Yogyakarta, Kamis (5/7/2021).
Adapun sejumlah pedagang di Pasar Beringharjo Barat tidak membuka toko atau kiosnya meski aktivitas ekonomi di pasar nonesensial diperbolehkan kembali dibuka dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
"Baru sekitar 80 persen pedagang yang membuka kiosnya. Jika dibanding akhir Juli, maka jumlah pedagang yang beraktivitas sudah lebih banyak," ujar Gunawan.
Sedangkan jam operasional untuk seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta tetap dibatasi maksimal pukul 15.00 WIB.
Namun, untuk Pasar Induk Giwangan hanya diizinkan beroperasi hingga pukul 20.00 WIB.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto mengatakan pihaknya akan menerapkan pembatasan pengunjung. Terkait hal ini, pengunjung dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas pasar.
"Penerapan protokol kesehatan juga tetap diupayakan dijaga dengan baik. Pedagang melalui paguyuban rutin melakukan disinfeksi terhadap tempat berjualan mereka sebagai upaya agar tidak terjadi penularan Covid-19," jelasnya.
Selain Pasar Beringharjo Barat, pasar tradisional yang menjual barang non-esensial yang kembali diperbolehkan dibuka yakni Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasthy), Pasar Klithikan Pakuncen yang menjual barang bekas dan unik, Pasar Sepeda Tunjung Sari, dan Pasar Cipto Mulyo yang menjual material kebutuhan dekorasi taman.
Lebih lanjut, Gunawan mengatakan untuk aktivitas di Pasthy dan Pasar Klithikan, terlihat lebih ramai jika dibanding Beringharjo Barat, sebab barang yang dijual lebih banyak diminati oleh konsumen yang memiliki hobi tertentu.
"Untuk Pasar Sepeda Tunjung Sari dan Pasar Cipto Mulyo juga berangsur pulih karena memang jumlah pedagang dan pengunjung harian tidak terlalu banyak," imbuhnya.
Sedangkan aktivitas perekonomian di pasar tradisional yang menjual bahan kebutuhan pokok sehari-hari, berlangsung normal dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
"Kondisi pasar yang menjual bahan kebutuhan pokok memang cenderung tetap ramai meskipun ada penerapan PPKM. Tetapi kami sudah memberikan rambu-rambu agar protokol kesehatan tetap dilakukan," pungkas Gunawan.