205 Unit Hunian untuk Korban Bencana Awal Tahun 2020 di Bogor Telah Rampung

MONITORDAY.COM - Sebanyak 205 unit hunian tetap (huntap) untuk korban bencana alam pada awal tahun 2020 di Kabupaten Bogor telah rampung dibangun.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Lestia Irmawati di Cibinong, Bogor, Senin (3/5/2021).
"Di Sukaraksa sudah 100 persen (selesai). Saat ini sedang persiapan serah terima (PHO). Sementara di Desa Urug, target selesai akhir Mei 2021," kata Irma.
Menurut dia, sejumlah huntap yang rampung itu berlokasi di Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg. Lalu, 358 unit huntap di Desa Urug, Kecamatan Sukajaya masih dalam tahap proses pembangunan.
Lebih lanjut, Irma menyatakan bahwa ratusan huntap yang telah rampung tersebut bisa mulai dihuni pada pertengahan bulan Mei 2021.
Selain itu, fasilitas di huntap berupa jaringan listrik, air bersih serta saluran pembuangan air juga telah siap.
Meski demikian, ia mengakui bahwa jumlah 563 huntap di dua desa tersebut masih kurang untuk menampung para korban bencana alam. Pasalnya, catatan Pemkab Bogor jumlah warga terdampak bencana yang terjadi pada awal 2020 itu hampir mencapai 2.000 Kepala Keluarga (KK).
“Masih sangat kurang. Tapi kami terus berupaya untuk menambah huntap secara bertahap. Kami ajukan juga permohonan bantuan pembangunan huntap ini ke BNPB dan Kementerian PUPR. Masing-masing 500 unit,” ungkap Irma.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan bahwa bencana alam awal tahun 2020 di empat kecamatan Kabupaten Bogor, yakni Sukajaya, Jasinga, Nanggung dan Cigudeg diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp1,4 triliun.
"Itu bukan hasil perhitungan kami. Tapi, itu hasil perhitungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)," ujarnya.
Sekedar informasi, cuaca buruk yang terjadi pada Rabu, 1 Januari 2020 mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor terdampak banjir dan longsor.
Adapun longsor terjadi di Kecamatan Sukajaya, Nanggung, dan Cigudeg, sedangkan banjir terjadi di Kecamatan Gunung Putri dan Jasinga.
Peristiwa tersebut menyebabkan korban jiwa sebanyak delapan orang, dan tiga orang hilang yang kini sudah dinyatakan meninggal dunia. Setelah itu, 12 orang mengalami luka berat, dan 517 orang mengalami luka ringan.