2 Tahun Berjalan, Program Kampus Merdeka Raih Apresiasi

MONITORDAY.COM - Kabar gembira datang dari Program Kampus Merdeka Kemendikbudristek. Pasalnya, program yang merupakan bagian dari Merdeka Belajar ini meraih apresiasi dari berbagai pihak. Apresiasi ini didapatkan berdasarkan hasil survei kepada para pemangku kepentingan.
Program yang sudah berjalan 2 tahun meraih nilai total skor untuk program Merdeka Belajar Episode 2 tersebut mencapai 91,3 persen atau masuk pada kategori skala paling tinggi. Nilai paling tinggi ada pada aspek manfaat dan kelanjutan program. Nilai ini didapatkan dari hasil survei yang dilakukan pada 10 s.d. 24 November 2021 terhadap 1.000 responden pelaku pendidikan di pendidikan tinggi.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Aris Junaidi mengapresiasi hasil survei tersebut dan menyebut bahwa ini menjadi bagian yang akan terus dievaluasi untuk kebermanfaatan semua pihak. “Kita ikut senang, program ini mendapat apresiasi yang luar biasa,” kata Aris pada Webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis (9/12).
Survei yang dilakukan menggunakan metode wawancara ini mengukur enam hal, yaitu pertukaran mahasiswa, magang, membangun desa (KKN tematik), asistensi mengajar di sekolah, studi/proyek independen, dan proyek kemanusiaan (relawan Covid/vaksin). “Para penerima program merasa mendapatkan manfaat dari program ini dan berharap program dapat dilanjutkan di tahun depan. Dari aspek nilai akumulatif, semua bagian yang diukur itu mendapatkan tune positif dari penerima manfaat program,” kata Direktur Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif’an saat memberikan penjelasan hasil survei dalam forum yang sama.
Responden survei ini terdiri dari pimpinan perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Survei dilakukan untuk mengetahui bagaimana aspirasi dan persepsi masyarakat kampus terhadap Program Kampus Merdeka. Di samping itu, hasil survei ini menjadi bahan evaluasi atas Program Kampus Merdeka untuk mengukur tingkat kepuasan (approval rating) masyarakat atas Program Kampus Merdeka. “Survei ini juga dapat dijadikan bahan konfirmasi apakah program Program Kampus Merdeka (Merdeka Belajar Episode ke-2) sudah tepat atau belum sebagai upaya perbaikan di tahun depan,” ucap Ali.
Di samping survei terhadap program Kampus Merdeka, survei juga dilakukan pada program Merdeka Belajar Episode 6: Transformasi IKU dan Dana Pendidikan Tinggi dengan melibatkan 600 responden. Ada tiga aspek yang diukur pada survei ini, yaitu 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, Dana Kompetitif, dan Dana Padanan.
Hasil survei menyatakan bahwa nilai total skor berada di angka 86,3 persen yang berarti masuk dalam kategori skor paling tinggi. “Aspek kebermanfaatan mendapat nilai paling tinggi. Responden berharap dalam aspek pelaksanaan program ini dapat lebih mudah,” jelas Ali.
Apresiasi terhadap program Kampus Merdeka juga diungkapkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswa, Universitas Padjadjaran (Unpad), Arief Kartasmita. Ia menjelaskan, hampir seluruh program studi (prodi) yang ada di Unpad bergabung dalam program ini. “Dari 56 prodi, sebanyak 48 di antaranya bergabung dalam program Kampus Merdeka. Sisanya adalah prodi bidang kesehatan yang memang bukan termasuk dalam program ini,” ungkap guru besar di bidang Ilmu Kesehatan Mata.
Ia menambahkan, seluruh pihak, mulai dari pimpinan prodi, dosen, dan mahasiswa antusias mengikuti program ini. “Ini merupakan program yang baik dan memberikan ruang yang sangat luas untuk mereka berkreasi. Kami melihat pengalaman learning by experience yang dialami oleh mahasiswa dan dosen bertambah sejak mengikuti program ini,” lanjut Arief.