Wujudkan Character Building, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Terapkan Program GSBM

Ketika karakter telah terbangun dengan baik, maka kompetensi-kompetensi lain termasuk sains dan teknologi itu akan dengan mudah bisa dijangkau.

Wujudkan Character Building, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel Terapkan Program GSBM
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Drs Taryono, M.Si

MONITORDAY.COM – Pendidikan karakter menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan dalam kemajuan suatu bangsa. Karena itu, pendidikan yang berbasis pada pembangunan karakter (character building) perlu diterapkan secara serius kepada siswa agar tercipta generasi yang unggul dan berkualitas.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Drs Taryono, M.Si saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Jumat (28/02/20).

Taryono berkeyakinan bahwa ketika karakter telah terbangun dengan baik, maka kompetensi-kompetensi lain termasuk sains, teknologi, itu akan dengan mudah bisa dijangkau.

Karena itu, ia mengaku, pihaknya telah mengembangkan berbagai program di lingkungan pendidikan kota Tangsel yang bertujuan untuk pengembangan karakter siswa. Program tersebut dikenal dengan sebutan Gerakan Sekolah Bersih dan Menyenangkan (GSBM).

“Kami yakin bahwa dengan anak senang dan bahagia, maka karakter-karakter baik, karakter-karakter positif itu bisa berkembang dengan baik,” ujarnya.

Salah satu contoh program GSBM adalah mengubah piket kelas menjadi kelompok kerja. Hal-hal kecil seperti ini memang terkesan remeh, tetapi berdampak besar bagi karakter siswa. Perubahan piket kelas menjadi kelompok kerja ini dilakukan sebagai bentuk sinergisitas dan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran gotong-royong antar siswa dan juga guru.

“Kami mendorong mengubah adanya piket kelas menjadi kelompok kerja. Kenapa, karena piket kelas itu akan hanya membangun karakter peletakan kewajiban pada orang lain, mengandalkan orang lain, karena sebagian bekerja, sebagian lain tidak bekerja. Tetapi kalau kelompok kerja, pada jam dan waktu yang sama, semua komponen guru, siswa, bekerja sama untuk hal yang sama. Misalkan untuk hal kebersihan kelas, kebersihan sekolah, itu. Itu membangun karakter kerja sama, yang sinergis semua,” tuturnya.

Kendati demikian, Taryono mengungkapkan, pembangunan karakater memerluan kerjasama antara pemerintah daerah, masyarakat, orang tua, dan berbagai komponen masyarakat. Kolaborasi dan sinergi antar semua komponen sangat dibutuhkan untuk mewujudkan kemajuan pendidikan di Tangsel.

”Ini sebuah gerakan, maka menjadi gerakan bersama antara tiga komponen besar di masyarakat, yaitu sekolah, orang tua, dan masyarakat bersama-sama bagaimana menjadikan sekolah menjadi rumah kedua bagi siswa, tempat tumbuh kembangnya karakter-karakter positif, tempat bagaimana anak-anak bisa mengembangkan kreatifitas dan inovasinya sesuai minat dan kemampuannya, ini yang itu. Jadi sudah merupakan gerakan bersama,” tandasnya.