Website Kemenkes Dibobol, Program Vaksinasi Nasional Jadi Tertunda

MONITORDAY.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Brasil menyatakan, website resminya pada hari Jumat (10/13/2021) kemarin dibobol oleh peretas yang melumpuhkan beberapa sistem, termasuk sistem informasi tentang program imunisasi nasional yang lain digunakan untuk mengeluarkan sertifikat vaksinasi digital.
Atas kejadian tersebut, pemerintah menunda selama seminggu menerapkan persyaratan kesehatan baru bagi para pelancong yang tiba di Brasil karena serangan siber itu.
"Kementerian kesehatan melaporkan bahwa pada Jumat dini hari, terjadi insiden yang untuk sementara mengganggu beberapa sistemnya...yang saat ini tidak tersedia," kata Kemenkes Brasil sebagaimana dilansir redaksi dari Reuters, Minggu (12/12/2021).
Dalam hal ini, polisi menyebutkan pihaknya tengah menyelidiki serangan siber tersebut.
Lapsus$ Group sebagai terduga peretas mengunggah pesan di situs web dengan mengatakan, bahwa data internal telah disalin dan dihapus.
"Hubungi kami jika Anda ingin datanya kembali," sebut dalam serangan ransomware.
Diketahui pesan itu, yang mencakup email dan info kontak Telegram, telah dihapus pada Jumat sore, namun halaman webnya masih tidak aktif, sementara data pengguna di aplikasi ConectSUS yang menyediakan sertifikat vaksinasi bagi warga Brasil telah menghilang.
Kementerian menyampaikan pihaknya sedang bekerja untuk memulihkan sistemnya. Pada konferensi pers, Wakil Menteri Kesehatan, Rodrigo Cruz mengatakan, akses ke data vaksinasi masih belum pulih pada Jumat malam.
Dikatakan Cruz, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah data tersebut telah hilang.
Terkait dengan langkah-langkah yang diputuskan pada hari Selasa usai Presiden Jair Bolsonaro menentang penggunaan paspor vaksin, para pelancong yang tidak divaksinasi yang tiba di Brasil harus dikarantina selama lima hari dan dites COVID-19.
Ketentuan itu akan dimulai pada Sabtu, tetapi pemerintah mengatakan akan menundanya selama seminggu karena data vaksinasi tidak dapat diakses secara online setelah serangan siber itu.
Kemudian, formulir pelacakan COVID-19 untuk penumpang maskapai yang tiba masih tersedia di situs web regulator kesehatan Brasil, Anvisa, yang tidak ditargetkan dalam serangan siber kemarin.