Waspadai Omicron Mengintai Saat Nobar Final Piala AFF 2020

MONITORDAY.COM - Timnas Indonesia bakal menantang Thailand pada leg 1 partai final Piala AFF 2020 yang akan berlangsung pada Rabu 29 Desember 2021 malam nanti. Sementara leg 2, akan ditayangkan pada Sabtu 1 Januari 2022, mendatang.
Tentunya, kesempatan ini tidak akan disia-siakan para penikmat sepakbola di Tanah Air untuk mengadakan nobar atau nonton bareng. Apalagi laga ini merupakan partai krusial bagi skuad anak asuh Shin Tae-yong untuk meraih gelar juara yang memerlukan dukungan penuh dari masyarakat Indonesia.
Kendati demikian, harus waspada terhadap kasus COVID-19 masih mengintai negeri ini. Nobar yang sejatinya membuat banyak orang berkerumun dan sulit untuk menjaga jarak, bukan tidak mungkin menimbulkan potensi penularan virus corona. Apalagi, kasus COVID-19 Omicron yang lebih menular dari varian Delta sudah terdeteksi di Indonesia.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, kasus varian Omicron di Indonesia, sudah mencapai 47 kasus per Selasa 28 Desember 2021. Bahkan, satu kasus dinyatakan sebagai transmisi lokal alias tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri.
"Ada satu kasus COVID-19 Omicron transmisi lokal di Indonesia. Sehingga hari ini, Selasa, terdapat 47 kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia, 46 kasus impor dan 1 kasus trasmisi lokal," ujarnya saat konferensi pers.
Satu kasus transmisi lokal tersebut terdeteksi di DKI Jakarta, di mana pasien diketahui akan kembali pulang ke tempat tinggalnya di Medan.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Guru Besar FKUI, Prof. Tjandra Yoga Aditama, bahwa transmisi lokal Omicron yang terjadi di Jakarta, menandakan bahwa sudah ada penyebaran virus di masyarakat. "Dengan adanya penemuan kasus Omicron ini, bukan tidak mungkin ada penularan di tempat lain," kata dia.
Maka, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO di Asia Tenggara itu menyarankan agar masyarakat Indonesia sebaiknya nobar di rumah masing-masing.
"Mungkin baik kalau nonton di TV masing-masing, di rumah sendiri," saran dia.
Prof. Tjandra turut mengimbau pada masyarakat luas agar 3M dan 5M harus diberlakukan dengan ketat, apalagi dalam masa akhir tahun seperti sekarang ini.
"Kalau ada kecurigaan kontak maka segera memeriksakan diri, jangan malah takut ketahuan positif. Untuk yang positif maka beritahu semua orang yang pernah kontak dalam beberapa hari terakhir agar mereka memeriksakan diri pula. Lalu, untuk mereka yang belum diimunisasi lengkap maka segeralah divaksin," tegas Prof. Tjandra.