Walkot Amsterdam Seketika Minta Maaf Terkait Perdagangan Budak Era Kolonialisme

MONITORDAY.COM - Wali Kota Amsterdam, Belanda Femke Halsema seketika memohon maaf atas peran ibu kota Belanda tersebut dalam perdagangan budak pada era kolonialisme dulu.
Perdagangan budak kala itu terbukti
turut memperkaya kota Amsterdam yang merupakan sistem komersial perbudakan kolonial dan perdagangan manusia global yang mengarah pada perbudakan.
Saat ini di Belanda dan beberapa negara Eropa lain, mencuat perdebatan mengenai kolonialisme dan perbudakan di masa lalu setelah gerakan Black Lives Matter ramai dilakukan di AS.
"Sudah waktunya untuk mengintegrasikan ketidakadilan besar dari perbudakan kolonial ke dalam identitas kota kita," ujar Hemke, Jumat, (2/7).
Di masa kolonialisme, Belanda menjajah daerah meliputi Suriname, Pulau Curacao di Karibia, Afrika Selatan dan Indonesia. Sementara itu, Provinsi Holland yang meliputi Amsterdam, mendapatkan sumbangan pertumbuhan ekonomi hingga 40% dari eksploitais budak.
"Dan di Amsterdam, hampir semua orang mendapatkan uang berkat koloni Suriname," tambahnya.
Langkah berani Helsema membuat Amsterdam menjadi kota pertama di Belanda yang memohon maaf atas dosa-dosa masa lalu mereka. Namun, negara Belanda sendiri belum meminta maaf secara resmi.