Wagub DKI Jakarta: Belum Ada Temuan Kasus COVID-19 di Sekolah

Wagub DKI Jakarta: Belum Ada Temuan Kasus COVID-19 di Sekolah
Pelajar menaiki Bus Sekolah Gratis seusai mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. (Dok.ANTARA).

MONITORDAY.COM - Selama sepekan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jakarta, belum ada temuan kasus COVID-19 di sekolah.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Selasa (13/4/2021). 

"Belum ada laporan, mudah-mudahan jangan sampai ada laporan tidak baik," kata Riza. 

Meski demikian, ujar Riza, pencegahan COVID-19 di sekolah tetap bergantung dengan para orang tua.

"Kita orang tua yang di rumah memastikan anak-anak kita melakukan protokol kesehatan pastikan menggunakan masker," ungkapnya.

Oleh karena itu, Riza juga meminta agar para orang tua membekali anak-anaknya dengan masker cadangan demi mengantisipasi kemungkinan masker yang digunakan rusak akibat anak-anak ini selain belajar juga tidak lepas dari bermain.

"Syukur-syukur juga ada cadangannya di tas, anak-anak bermain, berlari, maskernya lupa, putus dan sebagainya, masker cadangan di tas," sebutnya.

Sedangkan hal yang lebih penting merupakan memastikan anak-anaknya untuk menjaga jarak bila terpaksa harus menggunakan kendaraan umum.

"Jaga jarak terlebih bagi anak-anak kita yang menggunakan kendaraan umum harus diperhatikan jaraknya," jelasnya.

Apalagi ​​​​​Dinas Pendidikan DKI Jakarta tengah menerapkan uji coba pembukaan sekolah terbatas dengan sistem pembelajaran campuran atau blended learning.

Saat proses uji coba ini, ada 85 sekolah yang ada di wilayah Jakarta melaksanakan PTM dari 7-29 April 2021. Lalu, Dinas Pendidikan akan memantau dan mengevaluasi secara rutin selama PTM berlangsung.

Pemantauan utamanya menyangkut aspek pelaksanaan protokol kesehatan dan pembelajaran sesuai yang ditetapkan dalam masa pandemi COVID-19. 

Riza pun menjelaskan uji coba belajar mengajar campuran sengaja dilakukan sesuai dengan perkembangan penanganan pandemi COVID-19.

Maka dari itu, lanjut dia, pihaknya sangat memerlukan dukungan semua pihak terkait, khususnya dukungan dari orang tua, agar ke depan dapat berjalan semakin baik dan bisa diperluas.

Dalam penerapan pembelajaran campuran, para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah.