Virus Korona Kian Merebak, Betulkah Disebabkan oleh Kelelawar?

Selain disebut-sebut sebagai sumber dari merebaknya virus korona di Wuhan, China, juga karena orang nomor satu di negeri ini dikabarkan sempat mencicipi kuliner ekstrem berbahan paniki kala berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara.

Virus Korona Kian Merebak, Betulkah Disebabkan oleh Kelelawar?
Ilustrasi foto/Net.

MONITORDAY.COM – Paniki atau kelelawar tiba-tiba menjadi tema perbincangan yang viral di jagad maya. Selain disebut-sebut sebagai sumber dari merebaknya virus korona di Wuhan, China, juga karena orang nomor satu di negeri ini dikabarkan sempat mencicipi kuliner ekstrem berbahan paniki kala berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara.

Perbincangan ini lantas makin menghebohkan lantaran beredarnya sebuah video seorang perempuan yang makan sup kelelawar. Parahnya, sup kelelawar yang disantap wanita tersebut masih utuh dengan sayap yang masih bisa mengembang, kuku yang tajam, dan gigi yang mirip vampire.

Sejauh manakah hubungan kelelawar dengan munculnya virus yang cukup mematikan dan menghebohkan tersebut?

Adalah Catharine I Paules dari Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), serta Hilary D Marston dan Anthony S Fauci dari Institut Kesehatan Nasional, Maryland, AS yang menulis sebuah artikel berjudul ‘Virus Korona; Lebih dari Sekadar Pilek”.

Dalam artikel yang dimuat dalam The Journal of the American Medical Association edisi 23 Januari 2020, mereka menyebut virus korona manusia (human coronavirus/HCoV) telah lama menjadi penyebab flu biasa pada manusia. Namun, pada abad ke021, ada dua HCoV yang sangat patogenik atau menyebabkan penyakit pernapasan.

Kedua HCoV itu adalah virus korona sindrom pernafasan akut yang parah dan virus korona sindrom pernafasan timur tengah (middle east/respiratory syndrome coronavirus/MERS-CoV).

Sementara ahli dari negeri tirai bamboo sendiri menyebut virus korona pertamakali diidap seorang perempuan usai memakan ular yang memangsa kelelawar. Itulah yang pada akhirnya membuat video yang memuat seorang perempuan tengah menyantap sup kelelawar menjadi viral.

Selain kelelawar, para ahli menyebut virus itu juga berasal dari ular trait atau nama latinnya Bungarus multicinctus yang sangat berbisa.