Virus Cacar Monyet Bisa Menular Lewat Darah, Benar kah?

MONITORDAY.COM - Sebelum seseorang mendonorkan darahnya, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia atau PB IDI menyarankan agar dilakukan skrining cacar monyet. Ini sebagai ikhtiar untuk mencegah penularan virus di masyarakat. Hal serupa juga dilakukan oleh Red Cross Amerika Serikat.
Meski para ahli masih belum cukup yakin apakah memang darah bisa menjadi media penularan virus cacar monyet antarmanusia.
Namun, hingga saat ini belum ada laporan yang menyatakan bahwa virus monkeypox menular melalui transfusi darah dan risiko terinfeksi lewat darah pun masih belum jelas kebenarannya.
Namun, bukti menunjukkan bahwa virus cacar monyet paling sering menular lewat kontak langsung dengan lesi atau droplet. Tapi, ada laporan bahwa virus cacar monyet ditemukan dalam darah.
"Studi di The Lancet menemukan bahwa enam dari tujuh pasien yang didiagnosis cacar monyet di Inggris pada 2018 hingga 2021 memiliki virus cacar monyet di dalam darahnya," kata STAT News, Senin (8/8/2022).
Bahkan, bulan lalu jaringan dokter di seluruh Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa yang mempelajari cacar monyet melaporkan di New England Journal of Medicine bahwa mereka telah menemukan virus monkeypox dalam beberapa sampel darah yang diambil dari pasien mereka.
Terlepas dari itu, dr Peter Chin-Hong, pakar penyakit menular di University of California, San Francisco, menjelaskan bahwa masih terlalu banyak ketidakpastian dalam kasus cacar monyet ini, termasuk potensi cairan tubuh apakah bisa menyebabkan infeksi cacar monyet atau tidak.
"Kami belum bisa memastikan apakah virus monkeypox dalam darah benar-benar bisa menularkan penyakit atau tidak," kata dr Peter.
"Tapi, langkah yang diambil oleh Palang Merah AS untuk melakukan skrining cacar monyet sebelum seorang individu mendonorkan darahnya adalah langkah tepat yang memang perlu diambil," ujarnya.