Utusan PBB Ancam Pemerintahan Junta Myanmar

MONITORDAY.COM - Utusan khusus PBB, Christine Schraner Burgener memberi pengarahan kepada 15 diplomat di kawasan Asia Tenggara bahwa kekerasan di Myanmar semakin memburuk.
Schraner Burgener sangat geram dengan tindakan Junta militer yang mengambil alih kendali negara dalam kudeta pada Senin, 1 Februari 2021.
"Mereka menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis dengan menangkap Kanselir Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan beberapa tokoh senior Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam sebuah penggerebekan dini hari," ucap Schraner Burgener pada Sabtu (1/5/2021).
Schraner Burgener juga mengutip laporan Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik bahwa lebih dari 3.400 orang telah ditahan karena menentang kudeta dan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 759 pengunjuk rasa.
Namun Schraner Burgener mencurigai Rusia dan China tampaknya melindungi Junta Militer.
Schraner Burgener mengatakan ada laporan yang mengkhawatirkan bahwa warga sipil, kebanyakan siswa dari daerah perkotaan, sedang dilatih cara menggunakan senjata oleh organisasi etnis bersenjata.
"Dengan tidak adanya tanggapan internasional kolektif, telah terjadi peningkatan kekerasan dan penggunaan alat peledak yang dilaporkan. Seruan untuk menahan diri secara maksimal oleh semua pihak telah ditanggapi dengan tanggapan dari beberapa pengunjuk rasa yang menanyakan siapa yang dapat menyalahkan mereka atas pembelaan diri mereka. , " kata Schraner Burgener.