Turki dan China Beri Kode Keras ke Negeri Paman Sam

Turki dan China mulai mulai membangun hubungan ekonomi baru dengan memakai kedua mata uang mereka, lira dan yuan. Jika demikian, ini kode keras buat Negeri Paman Sam, bahwa dominasi dunia, pelan tapi pasti tidak berpusat di white house lagi. 

Turki dan China Beri Kode Keras ke Negeri Paman Sam
Kemesraan Turki dan China memberi membuat Trumph berpikir keras

MONITORDAY.COM - Menelisik kondisi Amerika yang semakin terseok-seok. Turki dan China mulai mulai membangun hubungan ekonomi baru dengan memakai kedua mata uang mereka, lira dan yuan. Hal ini berdasarkan perjanjian swap mata uang antara bank sentral Turki dan China. Jika demikian, ini kode keras buat Negeri Paman Sam, bahwa dominasi dunia, pelan tapi pasti tidak berpusat di White House lagi. 

Kemesraan Turki dan China memberi membuat Trumph berpikir keras. Posisi Amerika Serikat kian terpuruk akibat krisis COVID-19 yang berkelanjutan. Ditambah, krisis minyak juga berpotensi menurunkan singgasana The World Leading Country yang kerap mencampuri dan membuat kesengsaraan diberbagai belahan dunia.

Dollar Amerika dianggap sebagai trouble maker yang tidak hanya besar kepala di percaturan uang dunia tapi sengaja merusak dan menikmati keterpurukan mata uang negara lain. 

Raksasa telekomunikasi Turki, Turk Telekom, memulai langkah pertama untuk berdagang mata uang lokal melalui mekanisme baru yang disediakan oleh Turki dan perjanjian pertukaran baru China pada, sabtu (21/6).

Umit Onal, CEO Turki Telekom, mengatakan penggunaan mata uang lokal untuk perdagangan internasional telah meningkat dari hari ke hari.

Turki Telekom menggunakan yuan Cina untuk pembayaran impor dari China setelah perjanjian pertukaran. Perjanjian swap ini menghilangkan hambatan dengan menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral.

"Kita tidak menggunakan mata uang negara ketiga (dolar AS)," kata Turki Telekom dalam siaran pers seperti dikutip Anadolu.

Sebelumnya, Bank Sentral Turki mengumumkan penggunaan pertama yuan China berdasarkan perjanjian swap yang ditandatangani dengan China sudah direalisasikan pada Kamis lalu (18 /6).

Menurut bank sentral Turki, perusahaan Turki di berbagai sektor membayar tagihan impor mereka dari China menggunakan yuan melalui bank terkait.