Tuduhan Agen CIA Terhadap Adam Malik

MONITORDAY.COM - Pasca peristiwa G30S PKI tahun 1965 Orde Lama tumbang digantikan oleh Orde Baru. Sejumlah kontroversi muncul mengiringi timbul tenggelamnya sejumlah Tokoh. Tokoh politik sayap kanan menggantikan tokoh sayap kiri di tampuk kekuasaan.
Salah satunya kisah seputar Adam Malik. Seorang jurnalis yang kelak juga menjadi diplomat dan politisi handal. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Albert Manoempak Sipahoetar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.
Adam Malik juga berpengalaman menjadi diplomat dan politisi. Ia pernah menjabat sebagai ketua parlemen, menteri luar negeri, presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 1962, ia menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat di Washington D.C, Amerika Serikat..
Nama lengkapnya H. Adam Malik Batubara. Lahir pada 22 Juli 1917. Dan posisi tertinggi yang diamanahkan kepadanya adalah Wakil Presiden Republik Indonesia Yang Ketiga.
Dengan jabatan setinggi itu, tuduhan bahwa ia menjadi agen tidur badan intelijen asing sangat krusial bagi bangsa Indonesia. Meski peristiwa terkait sepak terjang tokoh ini sudah lama berlalu, klarifikasi tetap diperlukan bagi kepentingan anak bangsa di masa yang akan datang.
Adalah seorang perwira CIA bernama Clyde McAvoy yang menyatakan bahwa Adam Malik agen Central Intelligence Agency (CIA). Ia diklaim terlibat dalam operasi CIA di Indonesia. Klaim itu termuat dalam Buku Membongkar Kegagalan CIA (2008) yang ditulis Tim Weiner, wartawan The New York Times peraih Pulitzer.
"Saya merekrut dan mengontrol Adam Malik," ujar Clyde McAvoy dalam wawancaranya dengan Weiner pada 2005.
Dikisahkan bahwa McAvoy bertemu dengan Adam Malik di sebuah tempat rahasia di Jakarta pada 1964. Saat itu hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat memburuk. Soekarno sendiri sangat anti-Barat dan anti-Amerika Serikat.
Sejarawan Asvi Warman Adam menilai bahwa tidak ada bukti kuat bila Adam Malik adalah agen CIA. Meski soal bantuan dana dari Amerika Serikat sejumlah USD 10 ribu dan Rp 50 juta untuk Indonesia dapat dikonfrmasi dari sumber lain. Itu semua tidak membuktikan bahwa mantan RI-2 ini adalah agen asing.