Tidak Cuma Naik Kelas, UMKM itu Cantik dan Menggoda

Meski Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini kecil tapi auranya cantik dan menggoda. Tidak hanya itu, tahan banting hadapi berbagai kondisi, termasuk pandemi hingga new normal saat ini.

Tidak Cuma Naik Kelas, UMKM itu Cantik dan Menggoda
Komisaris PT Jamkrindo, H.M Muchlas Rowi (KOPI PAHIT)

MONITORDAY.COM - Meski Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini kecil tapi auranya cantik dan menggoda. Tidak hanya itu, tahan banting hadapi berbagai kondisi, termasuk pandemi hingga new normal saat ini.

Komisaris PT Jamkrindo, H.M Muchlas Rowi, saat memberikan diskusi virtual KOPI PAHIT, senin (22/6) bertajuk UMKM NAIK KELAS, mengakui bahwa pandemi ini sangat memukul berbagai sektor bisnis. Kehadiran Jamkrindo ditengah pandemi ini jadi solusi karena bisa memberikan akses permodalan bagi pelaku UMKM yang dinyatakan layak untuk diberikan pinjaman.

Namun, publik masih banyak belum mengetahui bahwa Jamkrindo ini lembaga non-bank. Artinya, Jamkrindo tidak menghimpun dana atau memberikan pinjaman dana. Namun pada pemberian akses yang disebut pinjaman kemitraan. 

" Misalnya, ada pelaku UMKM yang merupakan binaan Jamkrindo terkendala pada akses permodalan. Maka, pelaku UMKM tersebut dapat mendatangi Jamkrindo untuk diberikan surat penjaminan bukan peminjaman. Dari penjaminan Jamkrindo inilah, Bank dapat mengabulkan pinjaman dari pelaku UMKM yang bersangkutan," jelasnya.

Akses ini tentu memberikan peran kepada Jamkrindo untuk mendukung upaya pemerintah dalam Penanggulangan Ekonomi Nasional (PEN). Karenya, PT Jamkrindo (Persero) berkomitmen untuk tetap menyalurkan pinjaman kemitraan kepada para mitra binaannya di tengah kekhawatiran covid-19. 

Pemberian kredit modal kerja melalui program kemitraan diharapkan bisa membantu menggerakkan roda perekonomian khususnya bagi pengusaha mikro yang layak namun tidak mendapatkan akses perbankan.

Namun, Muchlas juga menyarankan kepada pelaku UMKM, tidak hanya mengeluhkan soal permodalan karena bisnis apapun dimasa wabah yang belum melandai, terasa sulit bernafas, sehingga perlu strategi untuk melihat peluang dan perkembangan untuk mendorong UMKM ini bisa naik kelas.

Lantas naik kelasnya dimasa sulit ini seperti apa, UMKM harus beradaptasi dengan  ekosistem digital yang tentunya harus mengacu kepada good management, responsoible dan accountable. Selain itu, aspek etika berbisnis dan pastikan orientasi bisnis ini untuk tujuan baik.

" sebagaus apapun platform bisnis atau produk jika tata kelolanya tidak bagus, tidak tanggung jawab dan tidak terbuka, jangan harapkan cuan atau untung. Selian itu juga harus beretika dalam berbisnis," ujarnya.

Lebih lanjut, Muchlas juga menekankan bahwa semangat ber-UMKM itu juga harus sustain atau dalam bahasa agamanya istiqomah sehingga bisa tetap leading. Produk itu bakal bermerek dan dikenal masyarakat jika terus dipertahankan dan diperjuangkan . 

Perjuangannya melalui Platform e-commerce, karena ini satu-satunya solusi bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produk dimasa sulit ini. Selain mudah juga low cost dan high impact, artinya murah meriah dan dampaknya masif sekali. 

Semakin banyak yang melihat produk UMKM ini bertengger di e-commerce seperti blibli.com, makin banyak yang penasaran dan kemudian melakukan order. Misalnya produk jengkol yang diawaki oleh anak muda asal sumedang yang juga hadir saat diskusi KOPI PAHIT, telah membuktikan produk UMKMnya yang biasa saja tapi jadi luar biasa. Kehadiran pelaku UMKM jengkol juga mengangkat harkat derajat petani jengkol juga mengangkat produk dalam negeri, sehingga tidak hanya jadi penonton.

Muchlas Rowi yang juga CEO Monday Media Group juga mengajak kepada seluruh peserta dikusi virtual yang didominasi oleh kaum milenial, khusunya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon,  agar selalu belajar mencari profit dengan cara smart dan simple karena UMKM ini memang small atau kecil tapi jika terus dilakukan, hasilnya besar.