Temui PP Aisyiyah, Nadiem Makarim Terima Masukan Soal Permendikbudristek No 30/2021

Temui PP Aisyiyah, Nadiem Makarim Terima Masukan Soal Permendikbudristek No 30/2021
Pertemuan Menteri Nadiem Makarim dengan Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, pada Kamis (11/11)/ (Foto/twitter PP Aisyiyah))

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyambangi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, untuk bersilaturahmi dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, pada Kamis (11/11/2021). Nadiem diterima langsung oleh Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini.

Pertemuan tersebut membahas beberapa hal seputar pendidikan dan perempuan. Termasuk soal Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan Dan Penanganan Kekerasan Seksual Di Lingkungan Perguruan Tinggi yang belakangan menjadi polemik. 

Terkait hal ini, Muhammadiyah telah berkomitmen melawan aksi kekerasan seksual di 166 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia. Akan tetapi, PP Muhammadiyah menilai Permen No 30/2021 ini di dalamnya mengandung unsur legalisasi terhadap perbuatan asusila dan seks bebas berbasis persetujuan. 

"Karenanya, tidak cukup dengan persetujuan, namun juga harus berbasis pada aturan-aturan agama," kata Noordjannah, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah. 

Noordjannah mengatakan, Menteri Nadiem menerima dengan terbuka berbagai masukan dari ‘Aisyiyah, namun terkait perubahan kebijakan harus ditunggu karena Kemendikbudristek saat ini sedang terus berkomunikasi kepada banyak pihak untuk meminta masukan terkait Permen ini.

"Mas Menteri nampak mendengarkan dan menyampaikan agar sabar sedikit kami sedang berkomunikasi kepada banyak pihak,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Noordjannah percaya, menteri Nadiem akan mendengar masukan dari banyak pihak, dan menemukan solusi yang mengarah pada tujuan utama semua pihak yakni melawan kekerasan seksual. 

"Memang harus ada solusi yang mengarah pada tujuan utamanya yakni kita jihad melawan kekerasan seksual karena soal hal-hal yang krusial perlu menjadi perhatian Mas Menteri,” ujar dia. 

Selain soal Permendikbud 30/2021, pertemuan ini juga membicarakan banyak hal termasuk kesetaraan gender dan menanamkan nilai akhlak dan agama dalam masyarakat. Nadiem mengaku bangga bisa melihat lebih dekat Universitas yang dimiliki dan dikelola oleh organisasi muslim perempuan, ‘Aisyiyah yakni UNISA. 

“Senang sekali bisa melihat pertama kalinya pimpinan Perguruan Tinggi yang masyoritas perempuan ini, ini suatu kebanggan sekali buat kita di Kemendikbudristek,” demikian Menteri Nadiem.