Teliti Jaringan Returnees ISIS, Anggota Densus 88 ini Raih Gelar Doktor UI

Salah satu hal yang menjadi sebab utama tak bersedianya FTF ini kembali ke ISIS adalah rasa kecewa. ISIS nyatanya tak bisa memenuhi janji-janjinya, yakni menghadirkan negara khilafiah yang sejahtera di bawah pemerintahan Islam di Irak dan Suriah.

Teliti Jaringan Returnees ISIS, Anggota Densus 88 ini Raih Gelar Doktor UI
Foto: Istimewa

MONITORDAY.COM – Kasubdit Kontra Intelijen Densus 88 AT Polri, AKBP. Dr. Didik Novi Rahmanto, S. IK., M.H berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Returnees ISIS Indonesia: Dekonstruksi Pemahaman terhadap Dunia yang Adil” dalam sidang promosi doktoral kriminologi di Universitas Indonesia, Kamis, (20/12).  

Penelitian yang dilakukan oleh AKBP Didik ini berhasil mengungkap jaringan eks ISIS yang telah kembali ke Indonesia, termasuk menunjukkan penyebab sebagian orang-orang yang disebut Foreign Terrorist Fighters (FTF) ini menolak kembali bergabung dengan kelompok teroris yang dulu sempat mereka percaya sebagai khalifah yang dijanjikan agama.

Salah satu hal yang menjadi sebab utama tak bersedianya FTF ini kembali ke ISIS adalah rasa kecewa. ISIS nyatanya tak bisa memenuhi janji-janjinya, yakni menghadirkan negara khilafiah yang sejahtera di bawah pemerintahan Islam di Irak dan Suriah. Sebaliknya, ISIS justru menghancurkan pandangan tentang dunia yang ideal dengan berbagai aksi kekerasan yang terus saja mereka lakukan.

Dalam disertasi setebal hampir 300 halaman ini, Didik juga menjelaskan ragam intervensi yang bisa dilakukan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah, dalam menangani returnees ISIS. 

“Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian-penelitian lanjutan terkait Foreign terrorist fighters dan returnees Indonesia sekaligus temuan penelitian dapat memberikan sumbangan terhadap program-program intervensi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menangani para returnees. Sehingga, program tersebut dapat disesuaikan dengan target faktor yang hendak di intervensi." jelasnya, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (21/12). 

Sidang promosi doktor ini sendiri diuji langsung oleh beberapa guru besar Universitas Indonesia seperti Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc selaku Ketua Sidang, Dr. Iqrak Sulhin, M.Si selaku Ketua Departemen Kriminologi, Dr. Vinita Susanti, M.Si sebagai Ketua Program Studi, Prof. Adrianus Eliasta Meliala, M.Si., M.Sc., Ph.D sebagai Promotor, Ferdinand Andi Lolo S.H., LL.M., Ph.D sebagai Co-promotor, Dr. Bagus Takwin, M.Hum sebagai penguji Internal dan Dr. Sri Yunanto sebagai penguji eksternal.