Teken MoU dengan HKBP Tarutung, Erick Tekankan Persatuan dan Transformasi Kebangsaan

Teken MoU dengan HKBP Tarutung, Erick Tekankan Persatuan dan Transformasi Kebangsaan
Kunjung Erick Thohir ke Tarutung dipadati masyarakat sekitar

MONITORDAY.COM - TAPANULI UTARA -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan selalu menjadi mitra terdepan bagi seluruh komponen bangsa. Hal ini disampaikan Menteri BUMN Erick saat penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Kementerian BUMN dengan HKBP Pearaja Tarutung di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Kamis (19/5/2022).

"Izinkan saya membuka dengan sedikit pantun, pergi bekerja, di jalan berjumpa dengan Bapak Pendeta. Hati gembira bisa bertemu saudara-saudara di Tapanuli Utara," ucap Erick yang disambut tepuk tangan. 

Erick bersyukur dapat datang ke HKBP Pearaja untuk menyambung kasih, menajamkan pikiran, dan melembutkan hati, demi persatuan dan transformasi kebangsaan. Erick menyebut transformasi kebangsaan menjadi tema dalam memimpin Kementerian BUMN.

"Saya berharap, melalui MoU Kementerian BUMN dengan HKBP Pearaja Tarutung hari ini dapat menjadikan momentum untuk terus membangkitkan perekonomian serta memperkuat sosial budaya dari HKBP dan Tapanuli Utara," kata Erick.

Kata Erick, BUMN adalah milik rakyat, dan ia selalu mengarahkan bagaimana BUMN ini bisa selalu bermanfaat bagi rakyat, yang dimulai dari nilai-nilai akhlak, singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

"Akhlak ini sejalan dengan revolusi mental yang digagas Bapak Presiden Joko Widodo. Nilai akhlak ini begitu penting, karena kekuasaan tanpa akhlak adalah kezaliman, kekayaan tanpa akhlak adalah kerakusan, dan kepintaran tanpa akhlak adalah tipu daya yang menjerumuskan," ucap Erick.

Erick melihat HKBP memiliki peran strategis dan beriringan dalam membentuk karakter manusia yang baik dan berakhlak. HKBP berperan memulihkan harkat dan martabat orang kecil melalui pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, BUMN harus terus menjadi mitra penguatan sosial, budaya, dan ekonomi rakyat Indonesia. Di antaranya dengan membentuk ekosistem ekonomi nasional yang berdaulat. Erick menyampaikan, perbedaan merupakan menjadi kekuatan bagi Indonesia.

"Dengab keberagaman kita, suku, agama, ribuan pulau itulah Indonesia. Dengan kekuatan gotong-royong, banyak kejadian-kejadian yang menganggap kita akan runtuh tapi nyatanya tidak, mulai dari krisis 1998, krisis finansial 2008, dan pandemi covid-19. Berkat kerja sama semua pihak, kita buktikan mereka salah," sambung Erick.

Erick menyebut Indonesia berhasil melewati masa pandemi dengan baik. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai lima persen atau salah satu yang tertinggi di dunia. Erick memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan terus tumbuh lima persen setiap tahun sehingga akan menempatkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat dunia pada 2045. 

Erick menilai abad 21 adalah abad yang paling menantang dalam sejarah peradaban manusia. Manusia yang hidup dalam generasi ini punya tugas besar, yaitu harus selalu siap beradaptasi dan menghadapi perubahan.

"Maka diperlukan sikap mental yang konstruktif untuk bersaing di zaman ini. Ini tentu menjadi tugas yang semakin sulit di tengah banyak serangan informasi yang menyimpang di media sosial, yang membakar sentimen perbedaan, dan malah menebalkan kebencian dengan politik identitas," ucap Erick.

Bagi Erick, Indonesia yang berbhineka dengan keragaman etnis dan budaya lokalnya merupakan kekayaan bangsa, yang tentunya jadi kekuatan peradaban dunia dari Indonesia. Oleh karena itu, mantan Presiden Inter Milan itu mengajak segenap elemen bangsa senantiasa menjalankan kultur gotong royong, yang memungkinkan terjaganya sinergi kultural sebagai modal kuat kita menghadapi tantangan besar dalam kehidupan masa kini.

Erick mengatakan masyarakat Indonesia tidak boleh berhenti meneruskan pencapaian yang sudah diperjuangkan para pemimpin dan pahlawan bangsa, serta harus membuat yang lebih baik, dan lebih baik lagi, dengan transformasi kebangsaan menuju Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia.

"Kita belajar dari pengalaman di masa lalu, dan jangan mengulangi kesalahan untuk masa depan. Mereka yang melupakan sejarah akan lumpuh oleh sejarah," lanjut Erick.

Agenda MoU tersebut juga dihadiri oleh pengurus HKBP, R.E. Nainggolan, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan, Ephorus (Uskup) HKBP, Ketua Badan Usaha HKBP, beserta seluruh Pendeta, Pengelola, dan Anggota HKBP Pearaja Tarutung.