Survei Perkiraan Dua Juta Anak Terancam Miskin, Jika Bansos Dihentikan

Survei Perkiraan Dua Juta Anak Terancam Miskin, Jika Bansos Dihentikan
Istimewa

MONITORDAY.COM - Survei kolaborasi antara UNICEF, UNDP, Prospera dan The SMERU Insittute memperkirakan sebanyak dua juta anak di Tanah Air akan jatuh ke kemiskinan jika bantuan sosial (bansos) terhadap rumah tangga diberhentikan pada tahun 2021.

Demikian disampaikan Deputi Direktur The SMERU Research Institute, Atia Yuma saat diskusi daring yang dipantau redaksi dari Jakarta, Kamis (4/3/2021).

Ia menyebut sebanyak 30 persen dari 12.216 sampel rumah tangga yang terlibat survei merasa khawatir tidak bisa memberi makan keluarga.

“Penurunan pendapatan dan gangguan sistem pasokan makanan adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan kerawanan pangan,” ujarnya.

Dalam survei yang digelar pada Oktober sampai November 2020 itu juga mencatat bahwa 51,5 persen rumah tangga tidak memiliki tabungan yang bisa digunakan sebagai dana darurat. Apalagi 27,3 persen rumah tangga menggadaikan kepemilikan barang-barang.

Adapun sejumlah anak mulai bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bertahan hidup.

“Kami juga menemukan ada peningkatan jumlah anak yang bekerja, sekitar tujuh persen rumah tangga memiliki anak yang bekerja di mana 2,5 persennya bekerja sejak pandemi," lanjutkan

Selain itu 57,3 persen orang tau menghadapi kesulitan dalam mengakses koneksi internet yang mengakibatkan 20,5 persen anak mengalami konsentrasi dalam belajar bahkan 12,9 persen anak menjadi lebih mudah marah.

Maka dari itu, SMERU meminta pemerintah untuk memberikan dukungan yang lebih besar bagi anak-anak mulai dari perlindungan sosial hingga kesehatan dan gizi. Selain juga memperluas cakupan bantuan pangan, mempertahankan dukungan untuk kelompok pendapatan menengah ke bawah dan integrasi data penerima bantuan sosial.