Sri Mulyani Ungkap Potensi Ekonomi Digital
Laporan yang menggambarkan potensi ekonomi digital Indonesia luar biasa.

MONITORDAY.COM - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati memaparkan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat luar biasa, hal itu dapat dilihat melalui proyeksi dari hasil riset oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.
“Laporan yang menggambarkan potensi ekonomi digital Indonesia luar biasa,” kata Sri Mulyani di acara pembukaan Indonesia Fintech Summit 2020 di Jakarta, Rabu (11/11).
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan riset tersebut memperkirakan potensi untuk internet dari 2019 ke 2025 akan meroket lebih dari tiga kali lipat dari 40 miliar dolar AS menjadi 133 miliar dolar AS.
Kemudian, terkait nilai transaksi e-commerce akan naik lebih dari empat kali lipat yakni dari 20 miliar dolar AS menjadi 82 miliar dolar AS dan jasa perjalanan online dari 10 miliar dolar AS menjadi 25 miliar dolar AS.
Sedangkan untuk media online diperkirakan naik dari 3,5 miliar dolar AS menjadi 9 miliar dolar AS dan jasa transportasi online dari 5,7 miliar dolar AS menjadi 18 miliar dolar AS.
“Artinya Indonesia sangat memiliki potensi luar biasa dalam bidang ekonomi digital, tapi potensi ini tidak bisa jadi sesuatu real dan konkrit jika tidak bangun berbagai necessary dan submission condition-nya,” jelas Menkeu.
Menkeu menambahkan, submission condition dalam hal ini adalah infrastruktur yang memadai sehingga membuat seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke dapat mengakses internet.
“Tidak ada istilah terluar, terpinggirkan, atau tertinggal. Mereka perlu mendapat akses internet makanya kita perlu membangun infrastruktur,” tegas Menkeu.
Berdasarkan riset dari World Economic Forum (WEF) menggambarkan Indonesia akan sukses dalam mencapai tujuan tersebut jika dapat memenuhi empat masalah.
Menurut Menkeu, empat masalah tersebut yakni infrastruktur termasuk ICT, meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam rangka mampu mengadopsi ICT, bahkan institusi dan regulasi.
“Kalau kita lihat infrastruktur saja, pemerintah karena situasi tahun ini ada COVID-19 jadi kita agak slowdown,” imbuhnya.
Meski pembangunan infrastruktur mengalami menurun pada tahun ini, Menkeu memastikan pemerintah akan kembali berupaya pada tahun depan dengan dialokasikannya anggaran Rp413 triliun dalam APBN 2021.
“Itu untuk apa saja? Membangun base transmission station di lebih dari 5 ribu desa yang kita tahu ada 12 ribu desa belum terkoneksi ICT,” sambung Menkeu.