Soal 'Politisi Sontoloyo', Pengamat: Harusnya Jokowi Tak Ladeni Permainan Oposisi
Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, ungkapan 'politisi Sontoloyo' presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pengeritiknya seharusnya tak perlu dikeluarkan. Menurutnya hal ini justru akan merugikan presiden sendiri, lantaran dikawatirkan terkesan terlalu reaktif dan anti kritik.

MONITIRDAY.COM - Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, ungkapan 'politisi Sontoloyo' presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para pengeritiknya seharusnya tak perlu dikeluarkan. Menurutnya hal ini justru akan merugikan presiden sendiri, lantaran dikawatirkan terkesan terlalu reaktif dan anti kritik.
"Jika presiden sedikit lebih agak kalem dan bersikap lebih tenang, kalimat “sontoloyo” yang bernada negatif ini tidak perlu diungkapkan, ungkapan ini justru akan merugikan dirinya sendiri," kata Pangi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/10).
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini mengatakan, Presiden seharusnya tidak perlu terlalu baper dengan kritikan yang ada. Karena menurutnya, menjadi presiden adalah jalan untuk dikritik, begitu banyak yang mencintai, begitu banyak yang tidak suka dengan presiden, itu adalah kodrat alamiah.
"Bahkan presiden menilai kritikan yang tidak kunjung usai ini adalah upaya dari para politisi “sontoloyo” yang ingin memainkan perasaan publik untuk mendapatkan simpati dan memainkan sentimen publik," tambahnya.
Pangi mengungkapkan, bahwa kritik yang bertubi-tubi kepada pemerintah merupakan permainan politik oposisi untuk bisa mendeleligitimasi pemerintahan Jokowi. Menurut dia, hal tersebut memang menjadi sebuah kemewahan yang dipunyai oposisi untuk bebas mengkritik dan mencari kesalahan pemerintah.
Karena itu, kata dia, seharusnya presiden tak usah banyak meladeni para pengeritiknya. Yang jelas, Presiden telah berusaha dan bekerja untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat, masalah hasil, biarlah nanti masyarakat yang menilai.
"Pemerintah telah bekerja semaksimal mungkin dan publik-lah yang akan memberi penilaian, jika pemerintahan dianggap sukses maka rakyat akan dengan sendirinya puas (aproval rating) dengan rezim dan memberikan kesempatan dan dukungan untuk kembali memimpin," terangnya.
Pangi menambahkan, bahwa Incambent tidak perlu takut apalagi panik. kalau semua kerja dan menorehkan prestasi, maka incambent akan disenangi rakyat dan disukai masyarakat.
"Tugas pemerintah-lah yang menjelaskan dan men-sosialisasikan semua keberhasilan program pemerintah ke rakyat supaya masyarakat puas dengan rezim pemerintah," imbuhnya.
Ia menilai, Jika kritik di tengah prestasi merupakan sebuah upaya agar pemerintah tidak bisa berkonsentrasi dan fokus pada kerja dan program yang telah dirancang. Menurutnya, jika situasi ini terus terjadi, pemerintah bisa terkena jebakan batman, yang justru akan menurunkan performa pemerintah sendiri.
"Jika performa pemerintah menurun dan target pembangunan tidak tercapai maka oposisi akan bertepuk tangan dan situasi ini sangat tidak menguntungkan bagi pemerintah," pungkas Pangi.