Set Piece Aubameyang Dan Drama Kemenangan Arsenal 3-2 atas Aston Villa

Siapakah Pierre-Emerick Aubameyang? Pesebakbola inilah yang sedang trending pekan ini. Gol dramatisnya mengantarkan Arsenal membalikkan keadaan. Dari kekalahan ke kemenangan. DI saat Arsenal harus bermain hanya dengan 10 pemain.

LAKBAN  - Siapakah Pierre-Emerick Aubameyang? Pesebakbola inilah yang sedang trending pekan ini. Gol dramatisnya mengantarkan Arsenal membalikkan keadaan. Dari kekalahan Arsenal merangsek menyamakan kedudukan. Di saat Arsenal harus bermain hanya dengan 10 pemain. Dan sepakan lelaki ini menggetarkan Stadion Emirates.

Dilahirkan di Laval, Perancis. 18 juni 1989. Berkebangsaan  Gabon dari ayah Pierre Aubameyang dan Ibu Margarita Crespo Aubameyang. Kalau kamu ingin tahu sepak terjangnya kamu bisa intip Akun Sosial Media @aubameyang97 (ig), @aubameyang7 (twitter), dan aubameyang97 (fb)

Pemain dengan tinggi badan 187 cm dan berat badan 80 kg ini mengambil set piece dengan sangat cantiknya. Nggak kebayang  bisa mengambil celah sesempit itu dengan sepakan keras yang tak  terantisipasi pemain belakang Aston Villa?

Arsenal  tertinggal 2-1 setelah 80 menit dan, dengan hanya 10 pemain di lapangan menyusul kartu merah  Ainsley Maitland-Niles. Seakan kemenangan tandang sudah di depan mata Liga Primer pertama sejak 2015 memberi isyarat bagi Aston Villa.

Keputusan Pelatih Emery untuk menggantikan kaptennya Granit Xhaka menggarisbawahi kemarahan yang membara di kalangan penggemar Arsenal. Namun keadaan berbalik cepat dan dramatis saat tim mereka entah bagaimana merebut kemenangan. Lepas dari neraka yang panas di Stadion Emirates.

Hasil yang menutup segudang masalah. Situasi bagi Arsenal memang berbahaya. Tapi bola memang bundar dan lawan tak boleh meremehkan dorongan psikologis untuk menang dari posisi putus asa seperti itu.

"Kami membutuhkan pendukung kami untuk membantu setiap pemain," kata Emery sebagaimana dilansir The Telegraph (22/09/2019). “Xhaka adalah pemain berpengalaman, komitmen dan perilakunya sangat bagus. Dia tahu kadang-kadang akan ada kritik. Kita harus matang dan berpengalaman. Kami menciptakan semangat yang baik dengan para pendukung kami dan para pemain merasakannya. ”

Manchester United, Tottenham Hotspur dan Chelsea juga menunjukkan banyak kelemahan sendiri sejauh musim ini, intinya adalah bahwa Arsenal sekarang kembali di empat besar. Maka hasil takkan mengkhianati proses.