Selandia Baru Tuduh Australia kerap Ekspor Masalah, Soal Apa?

MONITORDAY.COM - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menuduh Australia lari dari tanggung jawab dengan "secara sepihak" mencabut status kewarganegaraan seorang wanita yang tengah ditahan Turki karena diduga anggota ISIS.
Wanita itu diduga memiliki kewarganeagraan ganda Australia dan Selandia Baru. Atas pencabutan sepihak, Ardern menyesalkan sikap Australia yang kerap memberikan negaranya masalah dan lepas tangan dari masalah ini.
"Selandia Baru, sejujurnya, lelah karena Australia kerap mengekspor masalahnya. Kami akan bertanggung jawab jika kondisinya berbalik pada kami. Itu adalah hal yang benar dan saya meminta Australia melakukan hal yang sama," ujarnya.
Ardern mengatakan Australia lari dari kewajiban dan membiarkan Selandia Baru memikul tanggung jawab atas kondisi perempuan tersebut yang sudah tidak pernah tinggal di negaranya itu sejak berusia enam tahun.
Pada Senin (15/2), Turki menahan tiga warga Selandia Baru, termasuk seorang wanita yang diduga anggota ISIS setelah mencoba memasuki negara tersebut secara ilegal dari Suriah.
Perempuan itu diketahui telah tinggal dan berkeluarga di Australia. Ia juga berangkat ke Suriah dari Australia menggunakan paspor Negeri Kanguru.
"Setiap orang yang berpikiran bijak akan menganggap orang ini adalah warga Australia, dan begitu pula pandangan saya," kata Ardern pada Selasa (16/2/2021) seperti dikutip Reuters.
"Kami merasa Australia telah melepaskan tanggung jawabnya sehubungan dengan perempuan ini dan saya secara pribadi telah menyampaikan hal itu kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison," kata dia menambahkan.
Sementara itu, PM Morrison di Canberra mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan demi mengutamakan kepentingan nasional Australia.