Selain Jenderal Andika, Letjen Dudung Punya Kans Duduki Kursi Panglima TNI

Selain Jenderal Andika, Letjen Dudung Punya Kans Duduki Kursi Panglima TNI
Letjen Dudung Abdurachman saat perintah melepaskan baliho Habib Rizieq Shihab (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Letjen Dudung Abdurachman  berpeluang menjadi Panglima TNI. Tipikal Dudung, potensial dibutuhkan Presiden Jokowi. Dalam beberapa kesempatan di Istana Kepresiden, misalnya Jokowi memuji keberanian Dudung. 

Ketika para panglima kodam (pangdam) dan kepala polda (kapolda) berkumpul, ada informasi jika Jokowi tiga kali menyebut nama Dudung untuk dijadikan contoh pemimpin yang berani bertindak. 

Demikian disampaikan oleh Pengamat komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Selamat Ginting di Jakarta, Rabu (3/11/2021). 

Namun, kata Ginting, potensi jadi Panglima TNI itu kemungkinan selepas Jenderal Andika penisun pada Desember 2022.

Terlepas dari kontroversi Dudung dalam kasus pencopotan baliho Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq Shihab (HRS) pada November 2020,

Abiturien Akademi Militer (Akmil) 1988-B tersebut berani bertindak. Berhadapan dengan masalah lapangan yang tak bisa ditangani sipil, kata Ginting, hal itu menjadi pertempuran proxy bagi Dudung.

Dari situ, Ginting yakin, Dudung akan menjadi pimpinan TNI. Terbukti sekarang ia menjadi Panglima Kostrad dan calon kuat KSAD.

Gintin mengatakan, Dudung nyaris tidak ada tandingan walaupun ada beberapa seniornya lulusan Akmil 1988-A maupun 1987. 

"Terlepas juga apakah ada hubungan relasi kuasa ataupun koneksi politik antara almarhum mertuanya sebagai pengurus Baitul Muslimin di PDIP. Itulah Dudung dengan plus minusnya," kata Ginting.

Bahkan, Dudung berani berpendapat keras menyikapi peristiwa ziarah sejumlah purnawirawan Jenderal ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (31/9/2020), yang berakhir ricuh. 

Dudung tidak ragu melawan para sesepuh TNI yang dianggap berseberangan dengan pemerintah.

Ziarah itu dipimpin mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Dudung menuding peserta yang datang menciptakan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan. Selain itu, Gatot Cs dianggap belum mendapatkan izin dari Kementerian Sosial untuk melakukan ziarah.

Dudung juga pernah membuat bangga partai penguasa ketika meresmikan patung Proklamator Sukarno di Akmil, Magelang, Jawa Tengah pada 7 Februari 2020. Patung Bung Karno diletakkan di hall utama kompleks pendidikan calon perwira TNI AD tersebut.