Sambangi UMC, Muchlas Rowi Paparkan Penguatan Moderasi Islam Berkemajuan di Ruang Digital

MONITORDAY.COM - Founder Monday Media Group, Dr. Muchlas Rowi mengatakan bahwa pengguna internet Indonesia mencapai 212,35 juta jiwa pada Maret 2021.
"Dengan jumlah tersebut, Indonesia berada di urutan ketiga dengan pengguna internet terbanyak di Asia. Di urutan pertama, ada Tiongkok dengan pengguna internet mencapai 989,08 juta jiwa. Sedangkan di urutan kedua, India dengan pengguna internset 755,82 juta jiwa," kata Muchlas yang menjadi narasumber di Seminar Sehari yang diprakarsai oleh Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dengan tema " Penguatan Narasi Moderasi Islam Berkemajuan: Kontribusi Muhammadiyah di Tingkat Nasional dan Global, di Hotel Patra Cirebon, Sabtu (4/12/2021).
Tidak bisa dipungkiri, kata Komisaris Independen PT Jamkrindo Tbk ini bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia yang terus bertambah bisa menjadi peluang penting, terutama di tengah perkembangan teknologi informasi dalam menghadapi kapitalisme global dan politik percepatan yang disebut dengan era digital.
Menghadapi hal tersebut, Muhammadiyah berupaya untuk bisa menguasai dunia digital dan memanfaatkannya dengan bijak untuk berdawah serta menyampaikan pesan-pesan Islam sebagai alternatif di tengah kurangnya pemahaman Islam di masyarakat.
Dengan memobilisasi para Key Opinion Leader (influencer), talenta berpotensi kalangan Muhammadiyah, terutama dari kaum milenial yang aware dengan perkembangan konten kreatif, dan flebih feksibel.
" AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) begitu banyak, generasi milenial kita di PTM bisa menjadi agen dakwah untk menyebarkan nilai-nilai moderasi muhammadiyah," ungkap Muchlas.
Watak Moderat
Muchlas kemudian menggambarkan bagaimana Kiai Dahlan dan generasi awal Muhammadiyah menampilkan wajah Islam yang moderat. Kiai menggagas tajdid (pembaruan) dengan selalu menekankan pentingnya penggunaan akal pikiran (akal suci) dan ijtihad disertai langkah amaliah berkemajuan.
Watak Modern
Dengan gagasan Kia tersebut, Muhammadiyah menonjol watak kemodernannya. Para pengkaji Islam Indonesia menyebutnya gerakan modernis dan reformis. Bila disebut modernisme dan reformisme Islam, julukan itu ditujukan pada Muhammadiyah.
Deliar Noer menyebut Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern yang moderat. Adapun misi Muhammadiyah menurut Mukti Ali ialah: (1) membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan Islam; (2) reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern; (3) reformulasi ajaran dan pendidikan Islam; serta (4) mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar (Ali, 1958).
James Peacock (1986) memberikan kesaksian ilmiah tentang kuatnya Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern: ’’Dalam setengah abad sejak berkembangnya pembaruan di Asia Tenggara, pergerakan itu tumbuh dengan cara yang berbeda di bermacam-macam daerah. Hanya di Indonesia gerakan pembaruan muslimin itu menjadi kekuatan yang besar dan teratur.
Pada permulaan abad ke-20 terdapat sejumlah pergerakan kecil-kecil, pembaruan di Indonesia bergabung menjadi beberapa gerakan kedaerahan dan sebuah pergerakan nasional yang tangguh, Muhammadiyah.’’
Selanjutnya, dengan beratus-ratus cabang di seluruh kepulauan dan berjuta-juta anggota yang tersebar di seluruh negeri, Muhammadiyah memang merupakan pergerakan Islam yang terkuat yang pernah ada di Asia Tenggara.
Di penghujung orasi ilmiahnya, Muchlas mengimbau PP Muhammadiyah sebaiknya berkonsentrasi membesarkan satu media, misalnya muhammadiyah.or.id atau suaramuhammadiyah.id agar dapat memaksimalkan positioningnya baik di mata publik maupun algoritma google dan alexa. Muhammadiyah.or.id sebaiknya lebih berperan sebagai pusat data keorganisasian, sedangkan suaramuhammadiyah.id berperan sebagai pusat berita dan informasi.
Strateginya, bisa merevitalisasi dan reaktivasi muhammadiyah.or.id dengan memperbaiki manajemen data dan jaringan secara online menjadi Pusat Data Muhammadiyah dan membentuk jaringan media suaramuhammadiyah.id di seluruh provinsi seperti yang dilakukan oleh media lainnya.
Perlu disampaikan, selain Muchlas Rowi, sejumlah Tokoh Nasional pun hadir seperti Prof. Dr. Dadang Kahmad.M.Si, Prof. Hilamn Latief,Ph.D, Prof. Dr. Ahmad Dahlan,M.Ag, Dr. Arief dan Dadang Syaripudin.
Acara tersebut dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah di seluruh wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).