Saat Pandemi, Muda-Mudi Norwegia Ini Jemput Maut di Pesta Ilegal
Sebuah rahasia yang tidak ada satu orang pun bisa mengetahui kapan datangnya, Itulah maut. Tampaknya, muda-mudi norwegia ini bakal menjemputnya.

MONITORDAY.COM - Kematian datang kapan dan di mana saja. Sebuah rahasia yang tidak ada satu orang pun bisa mengetahui kapan datangnya. Hal ini terjadi pada 25 orang muda-mudi Norwegia yang dilaporkan keracunan karbon monoksida (CO) setelah menghadiri pesta musik ilegal di sebuah bungker di ibu kota Norwegia, Oslo.
Lima di antaranya berada dalam kondisi kritis bahkan berpotensi pada kematian, dua polisi yang menjaga para pengunjung pesta termasuk di antara korban.
Pihak berwenang meyakini bahwa keracunan itu disebabkan oleh generator portabel. Polisi mengatakan acara "Rave Cave", yang dihadiri sekitar 200 orang, ditemukan secara kebetulan ketika patroli bertemu dengan sekelompok anak muda yang kebingungan.
Melansir BBC, Senin (31/8/2020), tidak diketahui siapa yang menyelenggarakan acara bawah tanah yang kabarnya telah direncanakan tiga minggu sebelumnya dan dirahasiakan dari pihak berwenang. Polisi Oslo masih menyelidiki mengapa informasi tentang pesta ilegal tidak ditindaklanjuti.
Layanan darurat menemukan tujuh orang yang sudah tidak sadarkan diri di bungker daerah Kota St Hanshaugen.
Kondisi semua korban, yang diyakini berusia antara 20 dan 30 tahun, dikatakan berada dalam bahaya. Polisi pun telah meminta petugas lain untuk segera menghubungi medis jika mereka merasa mual, sakit kepala, atau pusing.
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar karbon. Gas tersebut sangat berbahaya karena menggantikan oksigen dari sel darah merah sehingga mengakibatkan kerusakan pada organ utama.
Seorang pria yang pergi dari pesta sebelum polisi tiba mengatakan bahwa selama pesta berlangsung sejak pukul 23.00 (21:00 GMT), dia telah beberapa kali keluar dari area untuk mencari udara segar.
"Saat Anda berpesta musik di ruangan tanpa jendela dengan 50 hingga 60 orang, maka udaranya menjadi semakin sesak," kata pria yang tidak disebutkan namanya itu.